tag:blogger.com,1999:blog-88217703858717894522024-03-13T23:36:22.227+07:00Afid Brilliana | Multimedia PicturesCEO & Founder Multimedia PicturesAfid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.comBlogger74125tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-40241197011472503462023-03-11T22:45:00.025+07:002023-03-11T22:45:00.190+07:00Individu dan Kelompok<img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFDy5da5fvwGvpxFNZvaJrN0a-l89beiGSdM9kDbeuCRPwUSuqNflD0b1Wmm888KUCiXa8G33fyksK1VVKIepJF16XmwgGdlgI-PXyonuWdtUxJLNTtQC4Y-T3aKOH0lo83gHTVAlaX5HzMvQbfJv9aoYmwcrsgrMxR6KN3woCxzPr0x8c_pfh69ez/s16000/individukelompok.jpg" /><div><br /><h2 style="text-align: left;">Pendahuluan</h2>Istilah individu memiliki definisi organisme yang hidupnya berdiri sendiri, secara fisiologi bersifat bebas dan tidak memiliki hubungan organik dengan sesamanya.[1] Meskipun demikian, manusia lebih dikenal sebagai <i>zoon politicon</i>, artinya manusia berperan sebagai makhluk sosial dan makhluk politik.[2] Sebagai makhluk sosial, manusia tentu membutuhkan orang lain agar pemenuhan kehidupannya tercapai.<br /><br />Langkah yang tepat untuk melahirkan interaksi antar individu adalah melalui sebuah kelompok. Namun, dibutuhkan kesepakatan aturan-aturan atau norma-norma dalam mengatur interaksi yang berlangsung.<br /><br /><div><h2 style="text-align: left;">Tahap Perkembangan Kelompok</h2>Ketika membahas kelompok, salah satu aspek yang erat kaitannya adalah tahapan perkembangan kelompok tersebut.[3] Penelitan yang berhubungan dengan bagaimana sebuah kelompok dibentuk dan berkembang telah dilakukan. Hasilnya adalah 4 tahap perkembangan kelompok yang pertama kali dicetuskan oleh <b>Bruce Wayne Tuckman </b>dan dipublikasi pada 1965. Teorinya dikenal dengan sebutan <i>“Tuckman’s Stages”</i> yang dilandasi penelitian dalam dinamika sebuah kelompok.[4]<br /><br />Tuckman mengindentifikasi 4 tahapan perkembangan kelompok, yaitu <i>forming, storming, norming,</i> dan <i>performing</i>.[5] Barulah pada 1977, Ia bersama Mary Ann Jansen lalu menambahkan tahapan yang kelima, yaitu <i>Adjourning </i>(di beberapa referensi lain, <i>mourning</i>). Tahapan ini menunjukkan kondisi kelompok yang telah menyelesaikan tugasnya. Anggota kelompok akan berpindah menuju kelompok lain dan mengerjakan pekerjaan lain di masa mendatang.[4] Pada artikel ini, hanya akan dibahas tahapan <i>forming </i>dan <i>storming</i>.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYp4bhijjtbjJQlDbUnMcYpUDxR9wmqEsdCdiIakNPVxuqY7lSNcGjJ1hdpaP15_fo0TYtxzf1Ao_6GUYOjM1hMf4ANzxH6AuGlU2BJjuv3a3MTBTyn00tRZomEs85KkYOIQa8LaRI9l4fRHSfz0xQ974lO42cVx6y_fgEUdvaltgYUVoVpr9Rz33H/s239/fig1stagemodeltucman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="236" data-original-width="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYp4bhijjtbjJQlDbUnMcYpUDxR9wmqEsdCdiIakNPVxuqY7lSNcGjJ1hdpaP15_fo0TYtxzf1Ao_6GUYOjM1hMf4ANzxH6AuGlU2BJjuv3a3MTBTyn00tRZomEs85KkYOIQa8LaRI9l4fRHSfz0xQ974lO42cVx6y_fgEUdvaltgYUVoVpr9Rz33H/s16000/fig1stagemodeltucman.jpg" /></a><br /><h3 style="text-align: left;">1. Pembentukan (Forming)</h3>Karakteristik tahapan ini adalah adanya kebingungan saat pertama kali kelompok dibentuk.[3] Anggota kelompok belum saling mengenal[5] dan mungkin memilih untuk tidak bekerja dikarenakan belum jelasnya pembagian tugas di kelompok tersebut.[3] Pada pertemuan pertama, anggota diharapkan mengenal satu sama lain. Anggota dapat berbagi cerita latar belakang, minat, dan pengalaman kesan pertama berkenalan. Kelompok belum mulai bekerja dan lebih pada menemukan cara yang mungkin untuk bekerja sama.[4]<br /><br />Dalam tahap inisiasi seperti ini, pemimpin perlu memperjelas tujuan kelompok dan arah pengerjaan tugas. Pemimpin perlu memastikan anggotanya memahami aturan main di dalam kelompok tersebut, karena anggota kelompok sangat bergantung pada pemimpin untuk mengarahkan mereka.[4]<br /><br /><h3 style="text-align: left;">2. Goncangan (Storming)</h3>Pada fase tersulit ini, antar anggota kelompok akan terjadi perbedaan pendapat dan bahkan konflik. Fase ini tidak dapat dicegah.[4] Beberapa anggota mungkin akan melakukan penolakan terhadap tugas yang diberikan.[3] Perbedaan yang muncul berkisar arah, kepemimpinan, gaya bekerja, dan persepsi yang diharapkan sebagai produk akhir.[5]<br /><br />Pada tahap ini, anggota kelompok akan beradu argumen yang mendukung idenya. Diperlukan peranan pemimpin untuk memastikan anggotanya saling mendengarkan satu sama lain dan menghargai perbedaan ide diantara mereka. Tahapan ini berakhir apabila kesepakatan telah tercapai. Namun poinnya adalah bagaimana keputusan dapat dicapai secepat mungkin. Di saat seperti ini lah dibutuhkan peran pemimpin yang tepat.[4]</div><div><br /><h2 style="text-align: left;">Penutup</h2>Meskipun tahapan-tahapan tersebut tergambar dengan jelas, namun ada beberapa kondisi pada salah satu tahapan yang hingga kini belum terjawab. Seperti apa yang akan terjadi pada perkembangan kelompok tersebut jika tahapan storm tidak kunjung selesai dan apa yang dibutuhkan untuk melewati tahapan <i>perform</i>.[6]<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1FWrykWFTPdrJ_QMlGLFlSACZG3DzPthq658cZY5CIfXDyQwIb93Fyy1TczuHZDFSgmezZsdAtROJ3lYxd_CPUe4sAX7L_hC0TZhNYoE0aZA4rNsV1nkrn5gJknolgLg-kDxTx6W3osCVBQWzmPlOpgFI5AVUuEZAav0sN6_Ug3VixGtY5tVbvGCu/s289/fig2stagemodel.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="288" data-original-width="289" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1FWrykWFTPdrJ_QMlGLFlSACZG3DzPthq658cZY5CIfXDyQwIb93Fyy1TczuHZDFSgmezZsdAtROJ3lYxd_CPUe4sAX7L_hC0TZhNYoE0aZA4rNsV1nkrn5gJknolgLg-kDxTx6W3osCVBQWzmPlOpgFI5AVUuEZAav0sN6_Ug3VixGtY5tVbvGCu/s16000/fig2stagemodel.jpg" /></a><br /><br />Hal-hal tersebut disebut <b><i>“Re-working the Tuckman-Jensen model” </i></b>yang memberikan sebuah pandangan baru tentang adanya barrier antar kompartemen tahapan perkembangan. Jadi, tahapan di atas tidak benar-benar terpisah satu sama lain.[6] Lebih jelasnya diilustrasikan pada skema di bawah ini.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjesiWa2ztlIYI4lZBXyQpccT_D0NytJA81ofhwXuGwCXjWyXZKvYerdKQCapjXYhMKrFWqe-z33BS24gvXov30SVYsCAvd3hDX5VLKwfV9B9K-MWmTxdGRFx9Uz4jgUK4iUTzzE0jADH5KjU0rvh6j8LrCiLOZk8LDAiwm3_tOZwhmS751EdZ3fMdo/s298/Fig3modelteam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="265" data-original-width="298" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjesiWa2ztlIYI4lZBXyQpccT_D0NytJA81ofhwXuGwCXjWyXZKvYerdKQCapjXYhMKrFWqe-z33BS24gvXov30SVYsCAvd3hDX5VLKwfV9B9K-MWmTxdGRFx9Uz4jgUK4iUTzzE0jADH5KjU0rvh6j8LrCiLOZk8LDAiwm3_tOZwhmS751EdZ3fMdo/s1600/Fig3modelteam.jpg" width="298" /></a><br /><br />Terlihat bahwa level 1 berisi <i>forming </i>dan <i>storming</i>, dimana untuk naik ke level selanjutnya harus melampaui <i>weak behavioural barrier</i>. Begitu pula dari level 2 ke level 3. Skema ini dibuat sebagai solusi untuk menjawab pertanyaan apabila kondisi di <i>figure</i> 2 terjadi.<br /><br /><h2 style="text-align: left;">Referensi:</h2><ol style="text-align: left;"><li>Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Dalam Jaringan (Daring). </li><li>Sumaryono E. Etika & Hukum, Relevansi Teori Hukum Kodrat Thomas Aquinas. 5th ed. Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2006.</li><li>Buku Ajar II MPKT A Universitas Indonesia 2017</li><li>Abudi G. The Five Stages of Project Team Development [internet]. Project Management; 2016. Available from: https://project-management.com/the-five-stages-of-project-team-development/</li><li>WHO. Patient Safety Curriculum Guide for Medical Schools. Geneva: WHO Press; 2011</li><li>Rickards T, Moger S. Creative Leadership Processes in Project Team Development: An Alternative to Tuckman’s Stage Model. Br J Manag; 2000</li></ol></div></div>Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-16374335343242473132023-03-09T22:33:00.008+07:002023-03-09T22:33:00.199+07:00Peran Persepsi dalam Hubungan Antarpribadi<h2 style="text-align: left;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS6Z4En_u7md5v5zbl5TMbMsOiWC66R1TwR-P7OVH55QKid-BsJA3Vhz29-TG9Vu7NRTAnL3DdzrkX2vDhmpxRdrstW_FA5BOQZHwqIzcTDUvbXs09xLH9mUBRYcisHEJnN2JYeAPOVVUpJDrg-dSSEfb_ubGGTM8hXlvLKfys4e_JS7t7sLymxcQs/s16000/persepsipribadi.jpg" /></h2><div><br /></div><h2 style="text-align: left;">Pendahuluan</h2>Sebagian besar orang berpikir bahwa hubungan antarpribadi atau <i>personal relationship </i>adalah sesuatu yang terhubung seperti hubungan emosi. Maksud dari hubungan antarpribadi adalah hubungan erat antara individu dengan individu yang dianggap berarti. Hubungan ini muncul dan diperkuat oleh pengalaman yang sama.[1]<br /><br />Pada dasarnya, terdapat tiga bentuk hubungan, yaitu keluarga, teman, dan pasangan. <b><i>The Bureau of the Census </i></b>mendefinisikan suatu keluarga sebagai dua orang atau lebih yang terikat oleh hubungan darah, pernikahan, dan adopsi dan tinggal bersama. Keluarga memberikan dukungan, kepercayaan, keamanan, dan kenyamanan. Pertemanan adalah ikatan kuat antara dua orang yang terbentuk dari kesamaan pengalaman, minat, dan ikatan emosional. Pasangan yang dimaksud adalah hubungan dekat antara dua orang yang terbentuk atas kasih sayang, kepercayaan, dan cinta.[1]<br /><br />Dari hubungan antarpribadi ini, kebutuhan manusia seperti kasih sayang, kehangatan, dan kebahagiaan akan terpenuhi. Hubungan antarpribadi juga dapat memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk mengatur hidupnya dan memengaruhi orang lain. Dalam hubungan antarpribadi, terdapat peran komunikasi dan persepsi untuk membangun hubungan yang harmonis.[2]<br /><br /><h2 style="text-align: left;">Peran Persepsi dalam Hubungan Antarpribadi</h2>Persepsi berasal dari kata <i><b>perceptio </b></i>yang berasal dari kata <b><i>percipere </i></b>yang artinya menerima.[3] Persepsi adalah suatu proses penerjemahan suatu rangsangan menjadi pesan bermakna. Ada banyak faktor yang memegaruhi persepsi, antaralain: karakteristik masing-masing individu, karakteristik target, dan situasi. Karakteristik individu yang dimaksud adalah sikap, kepribadian, dan pengalamannya yang memengaruhi bagaimana ia menilai sesuatu.[2] Hal ini berkaitan dengan usia, pekerjaan, lingkungan ia tinggal, dan lain-lain. Karakteristik dari target dinilai dari bagaimana penampilan target dan pembawaan target dalam melakukan interaski atau berhubungan. Situasi yang dimaksud adalah keadaan lingkungan saat itu ia berada, misalnya gaduh, hening, dan lain-lain.[2]<br /><br />Menilai orang lain sering dilakukan terlalu cepat untuk menyimpulkan sehingga ada banyak faktor lain yang memengaruhi, antara lain:<br /><ol style="text-align: left;"><li><b>Persepsi selektif, </b>yaitu menilai sesuatu berdasarkan pengalamannya dan mengeliminasi nilai-nilai yang kurang ia sukai sehingga persepsi yang dihasilkan sesuai dengan keinginannya. Misalnya, seseorang menyukai Justin Bieber, maka apapun yang Justin Bieber lakukan akan terlihat baik di matanya. Ia akan menyampingkan bahkan mengabaikan keburukan Justin Bieber.</li><li><b>Proyeksi, </b>yaitu melihat orang lain seperti dirinya. Seseorang akan menyamakan orang lain dengan dirinya sendiri. Misalnya, orang yang licik akan melihat orang lain sebagai orang yang licik juga.</li><li><b>Stereotip, </b>yaitu menilai seseorang dengan acuan nilai-nilai sosial-budaya atau umum. Misalnya, seseorang menganggap orang India senang menari karena film-film dari India menayangkan aktor dan aktrisnya yang hobi menari.</li><li><i><b>Halo effect</b></i>, yaitu menilai seseorang dengan hanya melihat satu hal positif lalu menyimpulkan hal lain sebagai latar belakang seseorang tersebut. Misalnya, seseorang yang memakai kacamata adalah orang yang pandai.[2]</li></ol>Menurut Kenny, persepsi seseorang dipengaruhi oleh lingkungannya. Pertama, persepsi dapat berubah jika terjadi interaksi di antara dua individu.[3] Persepsi seseorang tidak akan berubah mengenai baju yang akan dia beli di butik karena baju itu tidak memberikan umpan balik kepadanya. Kedua, setiap orang akan memikirkan bagaimana persepsi orang lain terhadap dirinya karena hal tersebut akan memengaruhi sikap terhadap orang tersebut. Ketiga, setiap orang memproyeksikan dirinya pada orang lain.[3] Hal ini sama seperti poin 2 (proyeksi) yang sudah disebutkan sebelumnya.<br /><br /><h2 style="text-align: left;">Penutup</h2>Berhubungan dengan individu lain merupakan sesuatu yang lazim dalam kehidupan sehari-hari, bahkan selalu ditemukan setiap hari. Seberapa dekat dan seberapa baik hubungan antarpribadi tersebut ditentukan oleh persepsi setiap individu yang terlibat. Terkadang, persepsi yang terbentuk bukanlah persepsi hasil pertimbangan atau penilaian secara keseluruhan. Akan tetapi, persepsi yang terbentuk adalah bentuk kesimpulan cepat yang dipengaruhi pengalaman seseorang.<br /><br /><h2 style="text-align: left;">Referensi</h2><ol style="text-align: left;"><li>1. Hathaway K. What do We Mean by Personal Relationship? [internet]. Minesotta: University of Minesotta; unknwon [ updated unknown; cited Mar 10, 2017]. Available from: https://www.takingcharge.csh.umn.edu/enhance-your-wellbeing/relationships/what-do-we-mean-personal-relationships</li><li>Unknown. Buku Ajar 2. Depok: Universitas Indonesia; unknown</li><li>Berscheid ES, Regan PC. The Psychology of Interpersonal Relationships. New York: Taylor & Francis; 2016.</li></ol>Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-82833442488137919732023-03-07T13:31:00.005+07:002023-03-07T22:23:19.820+07:00Catatan Dokter dari Belantara Boven Digul [Book Review]<div><div class="separator" style="clear: both;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihlbTJKWxyw3G99mMKUmjafxnJu46SdPbVYXIMN56mM74NefBVzJMaPeiB8i_jmgDh7RXanS7q5bx34mEimiiyWFyv0h1pZN0zESkBFbHZGD0mp4nFQ9xnulPUcAVXF41L791yI3g414DP73yACR_U5YhTlXwNm2F1Uu__Iv9v8RsF0X2nU2iGN-yG/s16000/boven%20digul.jpg" /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></div><b>Title: </b>Kisah Nyata: Catatan Dokter dari Belantara Boven Digul<br /><b>Author: </b>John Manangsang<br /><b>Content: </b>xx + 301 pages<br /><b>Year:</b> 1994<br /><b>Publisher: </b>Yayasan Obor Indonesia<br /><div><br /></div><div>When we were children, most of us wanted to be a doctor. But, some reasons showed being a doctor is more complex than folding paper. This condition also happened with John Manangsang. He is a medical student of FKUI from Papua. After finishing his study, he returned to Papua to be an Inpres doctor. He faced unpredictable, unexpected, and unbelievable experiences during his service time. <br /><br />The first case that he took charge of was Greorius’ Tumour. It was the first laparotomi-eksploratif-diagnostik-paliatif procedure in Puskesmas Tanah Merah, Papua. Nevertheless, the procedures failed, resulting in Mr Gregorius’ death. The second case in this book is about a child bitten by a snake. The third story was how John Manangsang proved that the Myth of Kupuk was false. One of the chapters talks about tuberculosis, a primary cause of death at that time. Also, another chapter talked about leptospirosis (penyakit kuning). <br /><br />Some cases were very unique, such as broken urethra (the way of urine goes out), Caesar procedure with a small-razor blade, no-anal for defecation, and mumps (or Basedow’s disease). After that, he finished his service period as an Inpres doctor. He tried to end his experience by visiting a district or area controlled by Puskesmas Tanah Merah.<br /><br />John’s experience during his 2 years of “Wajib Kerja Sarjana”, or internship in Boven Digul, Papua, is written in the book “Kisah Nyata: Catatan Dokter dari Belantara Boven Digul.” This is the 2nd book with an explanation addition inside. This book (2nd book) results from the reader’s request for a more detailed story behind John's chosen procedures. Compared with the 1st book, John dedicated the 1st book, especially to medical students and doctors in rural areas who are familiar with the medical term.<br /><br /><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL6zLny_GAA_AVw1iR8qEhiXpoHnPuaawQ9uvPVr-hkIWREiw4FRNs295pAKX2aVeHlV_IzRRvY_6ETPtya_hQADZ2S3ehVhBHUI_XBtWX4ucSySP4XmHwJjyFbdlhhKYv-i9OBC7VFnnE6xADTXzBLGiDZ_iodF6WHLcNdgf96GkBoasGyI2f5BzD/s16000/Cover%20Blogger%20(3).jpg" /><br /><br />This book is very enjoyable, particularly the 2nd part. Most parts are arranged based on about 10 cases (one in each chapter). Its look is similar to a medical record (rekam medis), including the story of the case. The book also displays the scheme and pictures (or photos) in most chapters. Therefore, everyone can imagine how the real situation happens. Written in the book, John believes one statement, “Man shall not live on bread alone” (Matthew 4:4). It supports him to keep his spirit and struggle doing his activity as a young doctor. Each health problem that comes to him is served well. <br /><br />The book also contains unusual terminology to introduce the reader to the medical environment. However, the definition of that term is included in the footnote. This book motivates medical students to be good future doctors and can learn how to solve problems with creative thinking. Nevertheless, some medications in the book still need verification to be applied in another case. <br /><br />Despite the limits of knowledge and skills of doctors, based on respect for humanity, doctors need to oppose standard procedures to save lives. After reading this book, medical students will be inspired to help more people and make more smiles.</div><div><br /></div><div>This story was adapted into a film with the same title.</div><br />Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-36288671590674088892023-03-06T13:49:00.013+07:002023-03-07T22:22:22.998+07:00 Srikandi Forensik di Indonesia [Buku]<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi42ndGD5eyWnHJkxGYGiFpdUJ3VaC4hvi5Qay3FemejDM5BqGg5y_Q034tw4nBVBXJxcE4TeSuiQhoG_hmsG3H4TKE2U61y5RwfczaqzOU0GvBHlp0LJc5SKDRe-lP6d0ytt4xrsPgu9gejdMpkUSSbA62i8mw425_YxARXBPoCWVX5jsODU4bMeD/s1600/srikandi%20forensik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi42ndGD5eyWnHJkxGYGiFpdUJ3VaC4hvi5Qay3FemejDM5BqGg5y_Q034tw4nBVBXJxcE4TeSuiQhoG_hmsG3H4TKE2U61y5RwfczaqzOU0GvBHlp0LJc5SKDRe-lP6d0ytt4xrsPgu9gejdMpkUSSbA62i8mw425_YxARXBPoCWVX5jsODU4bMeD/s16000/srikandi%20forensik.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div>Kali ini, saya akan membagikan pengalaman membaca saya tentang sebuah buku non-fiksi yang saya peroleh dari guru saya. Berikut informasi tentang buku tersebut.<br /><ul style="text-align: left;"><li><b>Judul buku:</b> Antara Mayat, Tragedi, dan Perkara. (Kiprah dan Kisah Dokter Forensik Perempuan Indonesia demi Keadilan)</li><li><b>Penulis: </b>Agustaman, Salim Shahab</li><li><b>Penerbit:</b> Rayyana Komunikasindo</li><li><b>Tahun terbit:</b> Cetakan 1, Mei 2022</li><li><b>Tebal buku:</b> xiv + 258 halaman, soft cover</li><li><b>Harga buku:</b> Rp90.000</li></ul><p></p><div><br /></div><i><b></b></i><blockquote><i><b><span style="font-size: medium;">"Fiat Justitia Pereat Mundus"</span><br /></b></i>Sekalipun dunia runtuh, keadilan harus tetap ditegakkan.</blockquote><br />Dokter Forensik Perempuan. Menjadi dokter forensik saja sudah tidak cukup populer di Indonesia. Apalagi, dokter forensik perempuan. Banyak masyarakat yang terlalu takut membayangkan kerja dari profesi seorang dokter forensik. Nah, beruntung sekali buku ini hadir sebagai suara langsung dari srikandi forensik Indonesia tentang apa yang mereka hadapi dan mereka alami selama menjalani profesinya.<br /><br />Kehadiran buku ini diharapkan oleh Ketua PDFI, dr. Ade Firmansyah, sebagian masyarakat kita masih menilai bahwa dokter forensik hanya berkutat di pemeriksaan jenazah. Padahal, ada banyak cabang keilmuan forensik selain patologi, seperti forensik klinis, antropologi, epidemiologi, toksikologi, DNA, medikolegal, dan lain-lain. Meskipun belum sebegitu populer, tetapi cabang tersebut sudah ada dan mengerjakan pelayanan secara rutin di pusat-pusat pendidikan Dokter Forensik di Indonesia.<br /><br /><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0Wf-VJHhzFPcfkYho3aZ_sjy2ix7LHmgziE6aqF1HFLaVZii86cN9EaVLwXCfgtEr2BWzF089WzThllYvBIGHXIxQ-iMAo8wImfcPKbxMmIzmbCGo0AhqBKF9LPDTdFI72Z0jLHR-UKImEuKYt2X8yOmDZtoTqZbIHSvwYiCn10cH5SHzdTEFm7Yr/s16000/Cover%20Blogger%20(2).jpg" /><br /><h2 style="text-align: left;"><br /></h2><h2 style="text-align: left;">Sinopis isi buku</h2>Buku dengan tema kedokteran ini merupakan kumpulan kisah dari banyak dokter spesialis forensik perempuan di Indonesia. Masing-masing tokoh menyampaikan kisahnya sendiri, baik dalam persepektif orang pertama maupun orang ketiga, di dalam setiap bab. Terdapat 15 cerita berbasis riil yang dikemas dengan sentuhan dramatis dalam buku ini. Ringan, dan mudah diikuti oleh pembaca.<div><br /></div><div>Urutan kisah di buku ini disusun dan dimulai dari dokter yang paling senior, lalu diakhiri dengan kisah dari seorang calon dokter forensik yang masih berstatus PPDS. Setiap dokter menceritakan pengalamannya, mulai dari bagaimana sampai bisa tertarik menjadi dokter forensik, pengalaman selama pendidikan, tantangan selama pendidikan, masalah yang muncul saat bekerja, pengalaman berkesan selama bekerja, hingga apa yang mereka tekuni saat ini.<br /><br /><h2 style="text-align: left;">Beberapa kelebihan buku ini, antara lain:</h2><ol style="text-align: left;"><li>Sistematikanya, pembaca disuguhkan pembekalan materi forensik di dua bab awal. Diceritakan pula tentang latar belakang ilmu forensik. Hal ini bermanfaat bagi masyarakat awam yang belum mengetahui ilmu forensik dan profesi dokter forensik.</li><li>Gaya penulisan di buku ini seperti konsep wawancara. Sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti alurnya.</li><li>Kaya akan kisah, latar yang berbeda, tempat kerja, daerah, pengalaman, dan penulis yang beragam. (Ceritakan spektrumnya untuk tiap variabel. Misal dari sabang sampai merauke).</li><li>Konten cerita sangat spesifik, niche. Sangat menarik bagi orang yg tertarik mengetahui dunia forensik dengan mendalam hanya dengan waktu singkat.</li><li>Ada profil singkat masing-masing penulis di akhir setiap cerita.</li><li>Harga terjangkau</li></ol><h2 style="text-align: left;">Kekurangan yang dimiliki buku ini, misalnya:</h2><ol style="text-align: left;"><li>Belum mampu mengcover semua cerita srikandi, karena hanya sedikit dari 86. Tapi kedepannya semoga ada kelanjutan kisahnya.</li><li>Sampul dan judul lebih ke buku misteri. Padahal tidak ada kisah misteri. Tapi covernya bagus kok kayak siluet perempuan.</li><li>Tidak ada ilustrasi, dokumentasi foto. Sulit mengimajinasikan. Bahkan kita tidak tau foto dari masing-masing penulis.</li><li>Tidak ada bookmark / penanda buku.</li></ol><h2 style="text-align: left;">Rekomendasi dan penutup</h2>Sangat direkomendasikan untuk dibeli, baik bagi awam, mahasiswa kedokteran, dokter umum, dokter spesialis forensik, ppds forensik, praktisi forensik, dan penikmat kisah forensik. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada guru saya, dr. Oktavinda Safitry, SpFM(K), MPd.Ked yang memberikan buku ini secara gratis kepada saya. Sebagai salah satu penulis di buku tersebut, beliau juga menceritakan perjalanan panjang proses penulisan hingga akhirnya buku ini berhasil diterbitkan. Selamat dan panjang umur perjuangan para dokter forensik perempuan di Indonesia.</div><div><br /></div><div>Info pembelian buku ini dapat dilihat melalui <a href="https://rayyana.id/detail/antara-mayat-tragedi-dan-perkara" rel="nofollow" target="_blank">link berikut</a></div></div>Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-56344176147554653812022-05-21T23:02:00.004+07:002023-03-06T22:05:31.946+07:00Konsep dan prinsip dasar komunikasi kesehatan<div class="separator" style="clear: both;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIvvW-KYH2Gukv_b38KrlBCUzjymIEGm3dZoudl-8B7yNCGqM14zbRF-yxFHnu0q6JSmKJPzbzOvbgNI9gdw6u6nln7iVgKK1UCC5BbbkFjFb-qDRj3x0P3Ty-bY04y3YRfE-_N_6eJH_JX1OMxQ1iX5c5sl8pzMx8-8yiWLDOJtOcQ-OBQhQOuRdV/s16000/Cover%20Blogger.jpg" /></div><br /><div>Manusia dikenal sebagai <i>zoon politicon</i>, artinya manusia berperan sebagai makhluk sosial dan makhluk politik.[1] Sebagai makhluk sosial, manusia tentu membutuhkan orang lain agar pemenuhan kehidupannya tercapai. Berbagai upaya akan terus ditempuh agar hal tersebut mampu terwujud.</div><br />Di zaman sekarang, setiap orang tidak bisa lepas dari ketergantungan satu sama lainnya. Upaya untuk mengisolasi diri dari masyarakat sekitar justru berdampak buruk pada kualitas hidup orang tersebut. Kebutuhan ternyata didasari pada kebutuhan fisik dan kebutuhan psikis. Kebutuhan fisik berupa makanan, minuman, alat-alat, tempat tinggal, pakaian, dan lainnya. Sedangkan kebutuhan psikis meliputi kenyamanan, rasa aman, dan damai. Semua itu tidak dapat tercipta secara otomotis. Butuh beberapa cara agar semua jenis kebutuhan itu terpenuhi. Nah, beberapa upaya yang dilakukan, salah satunya adalah melalui kegiatan komunikasi.<div> <br />Komunikasi merupakan suatu bentuk cara menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak lainnya menggunakan teknologi.[2] Teknologi adalah suatu alat yang diciptakan guna mendukung terlaksananya proses komunikasi dan arus pertukaran informasi. Teknologi ini dapat berupa media-media yang kini dikenal. Mulai dari media elektronik, media cetak, hingga media internet.</div><div> <br />Media elektronik berupa televisi, radio, billboard, dan lainnya. Sedangkan media cetak meliputi surat kabar, majalah, buletin, jurnal, papan reklame, bahkan hingga selebaran iklan di pohon pinggir jalan. Bentuk lainnya, yaitu internet jauh lebih berkembang. Meliputi <i>youtube, facebook, whatsapp, line</i>, dan aplikasi sejenis lainnya.</div><div><br />Komunikasi dapat pula dinyatakan sebagai upaya mengemukakan gagasan berupa ide atau pendapat dan perasaan kepada orang lain.[3] Ide dapat berupa apapun. Baik itu ide yang benar-benar baru ataupun ide aransemen dari gagasan yang pernah muncul sebelumnya. Ide ini pula yang akan mengantarkan pada lahirnya pendapat berpikir untuk mengkritisi suatu keadaan. Jelas ini merupakan salah satu proses dari pembuatan informasi dan upaya untuk menyampaikannya.</div><div><br />Di era serba digital seperti saat ini, kemampuan komunikasi yang efektif benar-benar diuji. Inilah dasar yang mampu mengantarkan seseorang pada kesuksesan. Kesuksesan tidak dapat diukur hanya melalui angka-angka pada transkrip nilai. Kesuksesan memiliki makna yang luas ketika membahas terkait kebahagiaan, rasa cukup, hingga hadirnya rasa puas atas pencapaian tersebut. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah semua kesuksesan itu lahir melalui kegiatan komunikasi. Sehingga dibutuhkan landasan dasar sebagai aturan dalam berkomunikasi satu sama lain. Utamanya adalah terkait bahsan prinsip-prinsip berbicara di khalayak ramai.[4]<br /><br /></div><div>Lebih jauh, prinsip-prinsip ini kelak yang akan mengontrol jalannya komunikasi sehingga dapat berjalan dengan baik. Prinsip ini pula yang mengatur sikap dari tiap individu yang terlibat dalam komunikasi. Pokok bahasannya adalah upaya agar pemenuhan hak tercapai tanpa melanggar hak orang lain, melalui adanya pembatasan hak berupa kewajiban yang harus dilaksanakan.</div><div><br />Selain prinsip, dibutuhkan pula beberapa bagian penting dalam berkomunikasi. Kelak, istilah ini disebut dengan komponen. Laiknya komponen pada mesin kendaraan, komponen inilah yang menyusun agar keseluruhan sistem mampu berjalan dengan baik. Komponen pula yang menyokong jalannya proses kerja di suatu objek tersebut. Begitu pula komunikasi agar berjalan dengan baik, tentu membutuhkan dukungan dari aspek-aspek penting di dalamnya. Komponen itu dikenal sebagai komponen komunikasi.<br /><br /></div><div>Komponen komunikasi meliputi pesan yang dikirimkan dan respon balik dari penerima. Elemennya meliputi pemberi informasi (<i>sender</i>), penerima informasi (<i>receiver</i>), informasi yang disampaikan (<i>message</i>), dan media yang digunakan dalam berkomunikasi (<i>channel</i>). Menilik lebih jauh, maka dapat dilihat bahwa unsur-unsur komunikasi antara lain pengirim, <i>encoding</i>, penerima, <i>decoding</i>, media, pesan, umpan balik, dan gangguan.[5]</div><div><br />Beberapa bentuk komunikasi yang dapat terjadi adalah melalui verbal dan non-verbal. Verbal meliputi oral, komunikasi visual, komunikasi tertulis, dan elektronik. Sedangkan non-verbal meliputi komunikasi gerak tubuh, raut wajah, tatapan mata, dan intonasi bicara.[5]</div><div><br /></div><div>Salah satu yang berhubungan dengan komunikasi adalah persepsi. Persepsi merupakan suatu bentuk pemahaman atau penafsiran terhadap kondisi tertentu yang didasarkan atas faktor personal.[6] Sehingga dari berbagai pemahaman di atas dapat ditentukan konsep dasar komunikasi. Antara lain, melibatkan sosialisasi, terjadi satu arah/dua arah, informasi yang dipahami dipengaruhi persepsi, terjadi pertukaran informasi, mengandung kode atau ciri tertentu, dan terjadi di suatu ruang dan waktu.<br /><br /></div><div>Beranjak menuju komunikasi kesehatan, maka maknanya adalah segala bentuk penyampaian informasi yang berhubungan dengan ruang lingkup kesehatan. Variabel utamanya berupa empati, kontrol, kepercayaan, membuka diri, dan konfirmasi. Empati adalah variabel terpenting dalam memahami kondisi orang lain. Sehinnga mampu membangun hubungan interpersonal yang baik. Kontrol diperlukan agar ada keteraturan dalam proses berkomunikasi dan kepercayaan dibutuhkan agar yakin tentang integritas antar pihak. Membuka diri juga diperlukan agar informasi lebih akurat dan dibutuhkan konfirmasi untuk memastikan kembali keakuratan informasi tersebut.[7]<br /><br /></div><div>Dalam pelaksanaanya jelas akan dijumpai berbagai permasalahan. Secara umum, meliputi hambatan fisik, bahasa, psikis, teknis, dan aspek sosial budaya. Sedangkan hambatan akibat kondisi atau latar belakang pasien bisa berupa bahasa, usia, stress, tingkat pemahaman dan latar pendidikan, kebiasaan budaya, serta luas tidaknya interaksi dengan dunia kesehatan.[8]<br /><br /><h3 style="text-align: left;">Pesan kunci</h3><blockquote>Berdasarkan seluruh rangkaian definisi komunikasi kesehatan, diperoleh konsep umum bahwa komunikasi merupakan kegiatan penting bagi makhluk hidup. Melalui komunikasi akan tercipta pengetahuan akan informasi lain dari luar. Keterbukaan tersebut diatur melalui prinsip komunikasi. Selain itu, ada beberapa komponen yang dibutuhkan agar komunikasi dapat terlaksana. Komunikasi yang dilakukan ternyata beragam jenisnya. Sehingga memungkinkan berbagai alternatif dalam upaya pertukaran informasi.</blockquote><br /><br /><b>Referensi</b><br /><ol style="text-align: left;"><li>Sumaryono E. Etika & Hukum, Relevansi Teori Hukum Kodrat Thomas Aquinas. 5th ed. Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2006. p. 243</li><li>Communication [internet]. Merriam-Webster’s Learner’s Dictionary [cited 2016 Sep 06]. Available from: www.merriam-webster.com/dictionary/communication</li><li>Oxford University Press. Oxford Learner’s Pocket Dictionary New Edition. Fourth Impression. Oxford: Oxford University Press; 2005. p. 81</li><li>Communication course [internet]. Cambridge: EdX; [cited 2016 Sep 06]. Available from: www.edx.org/course/subject/communication</li><li>Communication Concepts and Process [internet]. In: Communication Skills. Egypt: Pathways to Higher Education; [cited 2016 Sep 07]. Availabe from: www.pathways.cu.edu.eg/donwloads</li><li>Adler Ronald B. Understanding Human Communication. 9th ed. New York: Oxford University Press; 2006.</li><li>Presentasi Pengantar Mata Kuliah Komunikasi Kesehatan. Disampaikan pada tanggal 1 September 2016 di hadapan mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan UI tahun 2016.</li><li>Berry D. Health Communication. New York: Open University Press; 2007.</li></ol></div>Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-82617972553317676862022-05-19T22:54:00.010+07:002022-05-24T13:47:39.858+07:00Komunikasi berbasis kelompok dalam pelayanan kesehatan Berbagai literatur menyatakan manusia terlahir sebagai zoon politicon. Istilah asing tersebut memiliki makna bahwa manusia sebagai mahkluk sosial sekaligus politik.[1] Manusia tidak dapat terlepas dari ketergantungan pada orang lain di sekitar untuk pemenuhan kebutuhannya. Kebutuhan manusia tidak hanya menyangkut persoalan makan dan minum, bagian lain seperti pendamping hidup atau teman belajar juga termasuk kebutuhan personal.<br /><br />Upaya yang dapat dilakukan untuk menjembatani pemenuhan kebutuhan tersebut adalah lewat komunikasi. Komunikasi merupakan sarana transfer pengetahuan dari orang satu ke orang lainnya.[2] Lewat kegiatan inilah keinginan, gagasan, ide, atau informasi dari seorang individu dapat diberitahukan kepada individu lainnya. <br /><br />Perlu disadari bahwa tingkat pemahaman suatu permasalahan antar individu tidaklah sama. Dibutuhkan wahana agar langkah-langkah aksi yang kelak akan dilakukan dilandasi dengan kesamaan persepsi dan tujuan. Melalui komunikasi lah beberapa harapan tersebut dapat tercapai.<br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTuuymgaWbOgPyyibgm7uBSTLMF6UILIJI5RdGLACxXuHJ79Vz0F3e9OxE3KuebfI076N3fQBBZ3H-jedpjSP6LNcrCgz8bnP1EKSVr7AdxKUE-hLQHvZlzrqYVYPaPa6y_bk5ArvYvdORRWITFGBFJHBlGHA9de4N1ifWvbZfSEGr99Z3QkMfve7C/s16000/komunikasi.jpg" /></div><br /><h3 style="text-align: left;">Profesi kesehatan dependen kepada komunikasi berbasis kelompok</h3>Saat berkomunikasi, seseorang juga memperhatikan lingkungannya. Di dalam ruang lingkup masyarakat, terdapat beberapa jenis profesi yang disesuaikan dengan latar pendidikan masing-masing. Profesi tersebut antara lain: dokter, dosen/guru, polisi, pedagang, petani, perawat, dan masih banyak lainnya.<br /><br />Ternyata, dari beberapa profesi tersebut, saling membentuk kelompok sesuai ranahnya masing-masing. Meskipun demikian, kelompok tidak bisa dipandang hanya meliputi ruang/wilayah tertentu. Kelompok dapat diartikan sebagai wadah tatap muka dan saling berinteraksi antar anggota kelompok tersebut.[3] Jumlah anggotanya mulai dari 3 hingga 20 orang dan ada kesamaan tujuan dalam satu kelompok tersebut. Sehingga lahirlah kelompok rumah sakit, kelompok puskemas, dan kelompok klinik. Sedangkan bila diluar ranah kesehatan, dapat berupa kelompok sekolah atau kelompok kepolisian.<br /><br />Perlu sinergi yang baik antar kelompok tersebut agar mampu menciptakan sistem yang baik pula. Kesehatan tentu tidak menuntut terbatas pada kelompok rumah sakit, namun dimulai dari layanan primer di kelompok puskesmas dan kelompok klinik, termasuk di dalamnya kelompok rumah bersalin. Bila semuanya saling berkomunikasi, jelas akan ada kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan antar kelompok dan tentunya bermanfaat dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.<br /><br />Kelompok menurut jenisnya dapat dibagi dalam 3 jenis, meliputi kelompok belajar, kelompok pemecahan masalah, hingga kelompok pertumbuhan.[3] Melalui kelompok belajar, akan ada peningkatan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Selain itu, melalui kelompok pertumbuhan, dapat dijadikan sarana berkonsultasi dalam menumbuh kembangkan potensi kedewasaan seseorang. Sedangkan kelompok pemecahan masalah lebih banyak membahas tentang situasi tertentu yang memerlukan penanganan tertentu dalam waktu tertentu pula. Sehingga tiap jenis komunikasi kelompok memiliki tujuannya masing-masing.<br /><br />Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan kegiatan komunikasi di kelompok. Hal-hal ini memiliki hubungan dengan norma-norma secara umum sehingga akan sangat berkaitan dengan sosial, prosedural, dan tugas yang harus dilakukan selama berkomunikasi kelompok. Beberapa hal tesebut juga perlu diresapi dan dilaksanakan dengan baik agar proses komunikasi dalam suatu kelompok mampu terealisasi dengan kecenderungan hasil memuaskan.[3]<br /><br /><br /><b>Hal-hal tersebut antara lain:</b><br /><br /><b>Sosial<br /></b>a. Membicarakan topik yang tidak menimbulkan perdebatan atau kontroversial<br />b. Menyampaikan hal benar disertai bukti yang kuat<br />c. Sesekali menyelipkan lelucon agar pembicaraan menarik<br />d. Mencoba datang tepat waktu<br />e. Berusaha menepati janji<br />f. Ketika berhalangan hadir, sebaiknya disertai dengan alasan logis<br />g. Hindari kontak asap rokok, baik sebagi perokok aktif atau pasif<br /><br /><b>Prosedural</b><br />a. Posisi duduk berhadapan<br />b. Merancang agenda berkumpul<br />c. Menetapkan visi dan misi kelompok<br />d. Anggota kelompok saling memperkenalkan diri<br />e. Tidak mendominasi pembicaraan<br />f. Tidak pergi dari pertemuan tanpa alasan<br /><br /><b>Tugas</b><br />a. Mengkritik ditujukan pada idenya, bukan pada orangnya<br />b. Gagasan yang terbaik hendaknya didukung<br />c. Peduli dalam penyelesaian suatu masalah<br />d. Berbagi tugas dan tanggung jawab pekerjaan<br />e. Hindari berkata kotor dan melanggar norma kesopanan<br /><br /><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>Lantas, apa fungsi peran dari anggota tiap-tiap kelompok? Nah, ternyata anggota kelompok memiliki peran fungsional yang terdiri dari fungsi tugas dan fungsi pemeliharaan.[3] Fungsi tugas meliputi pemberian asupan informasi, lintas-pendapat, aturan serta pencari informasi. Sedangkan fungsi pemeliharaan membahas tentang penurunan ketegangan, motivasi, partisipasi, penyelesaian masalah pribadi, hingga penyeimbang keadaan.<br /><br /><h3 style="text-align: left;">Akhir kata</h3>Setiap individu yang tergabung dalam suatu kelompok tertentu harus sadar akan posisinya sebagai anggota kelompok. Penting untuk dipahami bagaimana cara berinteraksi dengan baik antar anggota kelompok. Selain itu, terdapat norma atau hal-hal lain yang hendaknya selalu diperhatikan ketika melakukan kegiatan komunikasi kelompok. Semua hal itu diatur agar komunikasi yang dilakukan mampu mencapai tujuannya. Tidak sekadar berbincang dan makan-makan, melainkan mampu menuntaskan berbagai permasalahan terkait, terutama di bidang pelayanan kesehatan.<br /></div><div><br /></div><div><b>Referensi:</b></div><div><ol style="text-align: left;"><li>Sumaryono E. Etika & Hukum, Relevansi Teori Hukum Kodrat Thomas Aquinas. 5th ed. Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2006. p. 243</li><li>Communication [internet]. Merriam-Webster’s Learner’s Dictionary [cited 2016 Sep 28]. Available from: www.merriam-webster.com/dictionary/communication</li><li>Adler R, Rodman G. Understanding Human Communication. 9th ed. New York: Oxford University; 2006.</li></ol></div>Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-59957572529731058302022-05-17T22:49:00.002+07:002022-05-24T13:42:56.503+07:00Analisis kaidah dasar bioetika etika pasien sedang berobat<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Rz26Jc4ONy78qiznIstMUTWv-eqf8vBN1ooYbciCgfiuogv72YvPgzK2zPZIuTcIITH0S1p7FRbDIBvi95u3-tDvMnDcIs_zFmdnB6s6E_v6_M7gYqjsfKoKYlROrWL60yAPPjvyyvVPaMRvuPgfjN3iFu2GqMEfqX4Jcw2wqR3OYmRepRWISXr0/s16000/KDB.jpg" /></div><i><br /></i></div><div><i><br /></i></div><div><i>Sebelum anda membaca tulisan ini, saya merekomendasikan agar membaca terlebih dahulu tentang kaidah dasar bioetika di sini </i>(akan tersedia segera).</div><div><br /></div>Menjaga kesehatan adalah tanggung jawab setiap individu. Tidak sebatas yang besar, tapi termasuk juga hal-hal kecil. Seperti menjaga kebersihan telinga. Saya rutin memeriksakan kondisi kebersihan telinga saya di Puskemas. Membersihkan kotoran telinga di Puskesmas tentu lebih aman daripada melakukannya sendiri.<br /><br />Sama seperti pasien lainnya, setiap orang harus mengantre sebelum gilirannya dipanggil. Tiba jatah saya untuk diperiksa. Dokter meminta izin memeriksa telinga saya menggunakan alat. Jumlah kotorannya lumayan, sehingga harus dibersihkan. Namun, dokter mengatakan bahwa kotoran saya cukup dalam. Oleh karena itu, dokter meneteskan cairan yang dapat membawa keluar kotoran tersebut agar lebih mudah diambil. Saya diminta kembali keesokan harinya.<br /><br />Besoknya, saya segera kembali menemui dokter tersebut. Saya segera diajak ke suatu ruangan dan diminta berbaring, sedangkan dokter bersiap membersihkan telinga saya. Dengan peralatan yang cukup, dokter berhasil mengeluarkan kotoran tersebut dan menunjukkannya ke saya. Cukup geli melihatnya. Sebenarnya, ruangan ini adalah ruangan bedah kecil. Terlihat dengan adanya lampu bedah di atas saya. Di saat bersamaan pun beberapa pasien melakukan bedah kecil seperti mata ikan. Namun, saya tidak mampu melihat mereka. Karena terhalang kain penutup bilik.<br /><br />Penanganan pun selesai. Saya dipersilakan kembali karena dokternya juga akan menangani pasien lainnya. Beliau meminta saya untuk tidak berlama-lama agar tidak menganggu pasien lainnya.<br /><br />Mari kita menelaah sikap dokter dalam melayani saya sebagai pasiennya. Ternyata dokter ini telah memberikan <i><b>respect for autonomy</b></i>. Dokter meminta izin sebelum memeriksa telinga saya. Selain itu, prinsip <i><b>non-maleficence</b></i> juga diterapkan. Khawatir membuat telinga saya iritasi dan dampak buruk lainnya, dokter memilih meneteskan cairan terlebih dahulu agar mempermudah membersihkannya dan meminta kembali esok harinya. <i>Non-maleficence </i>tidak selalu identik dengan kondisi kegawatdaruratan. Pada prinsipnya, suatu langkah yang batal ditempuh dokter dengan alasan ragu atau tidak yakin bahwa tindakannya alih-alih bermanfaat tapi justru membuat buruk keadaan pasien inilah yang disebut <i>non-maleficence</i>.<br /><br />Kaidah dasar bioetika lainnya adalah <i><b>beneficence</b></i> di mana dokter menggunakan fasilitas kamar bedah meskipun ‘hanya untuk’ membersihkan telinga. Dokter tidak ingin ada risiko diluar perkiraan. Sebagai pasien, saya jelas diuntungkan karena mendapatkan pelayanan lebih dari yang saya perkirakan, termasuk dalam penggunaan alat medis yang sesuai. Terakhir adalah <i><b>justice</b></i>, dokter benar-benar memperlakukan saya sama seperti pasien lainnya meskipun hanya sebatas membersihkan kotoran telinga. Termasuk menjaga privasi saat tindakan dengan memasang bilik kain.<br /><br />Berdasarkan indikator tersebut, dapat dikatakan bahwa dokter yang melayani saya telah menerapkan prinsip kaidah dasar bioetika. Kaidah ini dirasa perlu dipelajari dan dilaksanakan oleh seluruh petugas layanan kesehatan, apalagi dokter. Agar hak dan kewajiban pasien-dokter selaras dan seimbang.<br />Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-49240639914009555022022-05-15T22:47:00.006+07:002022-05-24T13:37:03.776+07:00Ringkasan kode etik dan perilaku sivitas akademika Universitas Indonesia<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieCGBoCD3fpl9t7Ut5GUgRpKPUGaqlU1SHPFo-hxpNCNjvZ8JBnY04zFzCEo-NAzkC1OxUvLxYBLviuLT7FTGfmdkznu8NOq9JNbaxoQPlE2AFiLNu4qjC0LKjgMBct0egcfcSzO17tqZMqqoZ1GbIhsDB5Ag1GPKTXDFb63BsRgj2WcUax9DR9kZP/s16000/skdgb.jpg" /></div></div><b><div><b><br /></b></div>Ringkasan SK Dewan Guru Besar Universitas Indonesia<br />Nomor: 001/SK/DGB-UI/2014<br />Tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Sivitas Akademika Universitas Indonesia</b><br /><br />Berdasarkan surat keterangan yang menjadi acuan, aturan ini dibagi dalam dua lampiran. Lampiran pertama membahas kode etik dan kode perilaku. Sedangkan lampiran kedua memaparkan petunjuk menyelesaikan kasus pelanggaran kode etik dan kode perilaku.<br /><br />Kode etik dan perilaku dilandaskan pada nilai dasar Universitas Indonesia. Meliputi kejujuran, keadilan, kepercayaan, kemartabatan dan/atau penghormatan, tanggung jawab, kebersamaan, keterbukaan, kebebasan akademik dan otonomi keilmuan, serta kepatuhan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melalui nilai-nilai inilah diuraikan lebih jauh tentang kode etik dan perilaku.<br /><br />Hal pertama yang harus dimiliki adalah kejujuran. Setiap warga UI harus memiliki sikap ini. Termasuk melaksanakannya dalam menjalankan tugas dan kewajiban. Tidak diperkenankan melakukan aksi plagiat dan termasuk mendukung aksi atau perbuatan tidak jujur lainnya.<br /><br />Tidak kalah penting adalah keadilan dimana warga UI diharapkan mampu bersikap adil dan bersikukuh mewujudkan kondisi berkeadilan di lingkungan UI. Termasuk di dalamnya adalah menjaga integritas dan menghindari diskriminasi dalam hal apapun.<br /><br />Seorang anggota keluarga besar UI dituntut berperilaku amanah. Hal ini berkaitan dengan nama baik Universitas Indonesia. Sehingga setiap pihak harus mampu menjaga dan menyampaikan informasi sesuai dengan kompetensinya. Lebih jauh, warga UI diwajibkan mengutamakan norma kesusilaan. Termasuk sopan santun dan menhindari pelecehan dalam bentuk apapun. Tidak boleh mengancam, terlebih menganggu keamanan lingkungan UI serta menjaga dari zona peredaran narkoba.<br /><br />Warga UI ternyata diminta menjunjung kebertanggung jawaban. Terutama dalam integritas di bidang akademik dan pengembangan ilmu pengetahuan. Tidak boleh ada penyalahgunaan wewenang. Lebih jauh terhadap pengelolaan keuangan kampus. Jangan sampai terjadi pertentangan atau konflik kepentingan.<br /><br />Sebagai warga negara Indonesia yang beraneka ragam, maka warga UI juga dituntut memberikan apresiasi lebih pada makna kebersamaan dan kemajemukan. Melalui hal inilah akan tercipta lingkungan UI yang kaya akan khazanah ilmu budaya dan pengetahuan. Sebagai pendukung, maka perlu sikap keterbukaan. Menghargai pendapat orang lain, termasuk kritik dan informasi sosial lainnya. Kecuali yang bersifat rahasia. Sehingga di sini lah perlu adanya toleransi yang dijunjung tinggi.<br /><br />Di sisi lain diperlukan kebebasan akademik. Sehingga setiap warga UI memiliki otoritas masing-masing dalam mengembangkan ilmu pengetahuan melalui berbagai lini. Otonomi keilmuan dirasa perlu mengingat keharusan menjaga privasi dan merahasiakan privasi subyek penelitian.<br /><br />Semua etika di atas ternyata harus dilengkapi dengan sikap taat terhadap aturan atau undang-undang yang berlaku. Kepatuhan hokum menjadi syarat mutlak dalam melaksanakan kegiatan di mana pun. Sehingga tercipta kondisi lingkungan yang nyaman dan tentram dalam beraktivitas.<br /><br />Setiap mahasiswa harus patuh terhadap kode etik dan perilaku. Tidak boleh ada pelanggaran hukum, konsumsi narkoba, pelecehan seksual, dan tindakan asusila lainnya. Mahasiswa juga tidak diperkenankan terlibat aktif/beraliansi politik atau kelompok tertentu.<br /><br />Sebagaimana nilai dasar dan kode etika yang menerangkan kejujuran, mahasiswa selayaknya tidak boleh berbuat curang. Apalagi melakukan plagiarisme dalam menghasilkan suatu karya. Mahasiswa mendapat haknya selama berada di lingkungan kampus. Namun, tidak diperkenankan merusak atau menyalahgunakan dokumen dan fasilitas yang tersedia.Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-32730150001916814572022-02-06T13:15:00.004+07:002022-05-24T13:27:43.292+07:00Bukan kutukan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4mFUajW1OC2ss8_5MMjvZ_Tf8Hb2NdJ_BJe96ska_1bjZk58u4w_7Bah9liInqlZrbvCUz9xFw1EEkSGgj6-6y1HsR0vXLYjQ2SCNgG6EHSiWbLQf_3S3dhWyuB5UvZdg11etArSIwDu2ez_x2-f_Y5yUxaV9ppPsJ1ZX4GE9DSt2vVlWJRpAKHVL/s16000/bukan%20kutukan.jpg" /></div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div><br /></div>“Sopran mana sopran barisnya majuan.” <div><br /></div><div>“Alto yang di sebelah sana ke sini.” </div><div><br /></div><div>Suara-suara itulah yang biasa didengar dari seorang konduktor untuk mengatur paduan suara. Sopran, sebutan untuk perempuan bersuara tinggi. Alto, sebutan untuk perempuan bersuara rendah. Suara sang konduktor tersebut tentu untuk mengatur barisan paduan suara agar menghasilkan harmoni suara dari tiap-tiap jenis suara berbeda. </div><div><br /></div><div>Penyanyi bersuara sopran pendatang baru yang muncul trennya era dekade awal 2020-an dapat ditemukan tiga orang di antaranya; Lyodra, Tiara, dan Ziva. Ketiganya perempuan bersuara sopran. Mereka bertiga pula penyanyi yang berhasil menduduki posisi tiga besar dalam ajang kompetisi menyanyi. Namun ada saja di luaran sana yang meremehkan kontestan lain yang tidak menduduki posisi tiga besar dari pada mereka bertiga, yang merupakan penyanyi perempuan bersuara sopran ini. Mereka memandang remeh kontestan lain karena tidak memiliki suara yang tinggi. Memang mereka bertiga adalah penyanyi perempuan bersuara sopran sehingga mampu untuk mencapai suara tinggi di atas panggung. </div><div><br /></div><div>Dalam barisan paduan suara, ada 4 jenis suara pada umumnya. Selain sopran dan alto, terdapat bass dan tenor. Bass, sebutan untuk laki-laki bersuara rendah. Tenor, sebutan untuk laki-laki bersuara tinggi. Sang konduktor dalam menjalankan perannya tentu saja tidak akan terus-terusan mengarah ke sopran untuk bersuara. Tentu ada giliran masing-masing untuk seluruh jenis suara, agar menghasilkan harmonisasi suara. </div><div><br /></div><div>Apabila ada laki-laki mampu bersuara sopran, atau perempuan yang mampu menghasilkan suara rendah, tentu saja layak diapresiasi. Selain itu tentu saja tidak layak bagi mereka para perempuan yang hanya bisa bersuara tinggi, dan laki-laki yang hanya bisa bersuara rendah untuk diremehkan. Karena dalam barisan paduan suara saja, mereka ada barisannya masing-masing. </div><div><br /></div><div>Coba lihatlah ke belakang beberapa tahun saja. Padahal penyanyi pendatang baru lagi ngetren pada dekade sebelumnya ada Fatin yang tidak menampilkan suara tingginya di atas panggung. Ciri khas Fatin adalah suara seraknya, dan ber-alto ria di atas panggung, memainkan suara rendah perempuan. </div><div><br /></div><div>Memang, ada saja celah untuk mencela untuk orang yang tidak bisa melakukan sesuatu yang tinggi. Orang-orang yang bersuara rendah, dan bersuara tinggi memiliki kesempatan yang sama juga. Dengan begitu, sesuatu yang rendah juga sebetulnya sama saja, ada tempatnya masing-masing. </div><div><br /></div><div>Ada celah untuk mencela, ada juga celah untuk orang terus mengejar prestasinya. </div><div><br /></div><div><blockquote>“Tuhan tidak mengutuk orang yang berprestasi” -Lyodra </blockquote></div><div><br /></div><div>Bukan sebuah kutukan kalau tidak bisa suara tinggi. Bukan kutukan kalo gak bisa yang tinggi-tinggi. Karena orang yang tidak bisa melakukan yang tinggi, sudah pasti bisa melakukan yang rendah.
</div><div><br /></div><div><br /></div><div><i>Bukan kutukan adalah tulisan feature perdana karya Agung Riyaldi yang ditulis untuk blog afidbrilliana.com</i></div><div><i><br /></i></div><div><i><br /></i></div><div><i>Jika kamu tertarik dengan gaya penulisan seperti ini, silakan tinggalkan komentar. Usulkan juga ide-ide menarik yang ingin kami buatkan tulisannya di artikel berikutnya.</i></div>Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-13388856617746861602021-11-20T08:31:00.004+07:002022-05-24T13:27:56.171+07:00Masih perlukah bisnis printing pada masa serba online?<div style="text-align: justify;">Sekitar 6 tahun yang lalu, saat saya masih SMA. Saya mengalami masa banyak sekali bahan design dari bagian dekdok (dekorasi/dokumentasi), -atau HPD, atau Pubdok,- yang perlu dibuat versi cetaknya. Mulai dari banner, standing/x-banner, map, pamflet, brosur, poster, dll. Sehari sebelum acara menjadi hari paling sibuk dalam memastikan semua komponen telah dicetak. Tidak jarang, para panitia harus menginap hingga larut malam di venue karena revisi dan bahan-bahan yang diprint masih banyak kesalahan. Kala itu, kami sangat bergantung pada percetakan dan printing 24 Jam.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada masa itu, beberapa orang -meskipun sedikit- mulai menggunakan media daring sebagai alat promosi. Istilah media partner pun berkembang dan semakin menjamur. (Meskipun secara teknis, media partner tersebut hanya sebatas <i>repost</i> di <b>website</b> atau sosial media milik mereka).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPbbwFg2gEWLdK1Bpwz8NPXHJGPX9aw77gm5qoUxZm9i4JCqZmsdkEmUKP6XQwhl7NMGh0ASwXM_L4cNdIrU2nzWZAjXrVVmDRHZAP_9ZyXHLYlNKb-k0l-JURoj5Hi7YJ5_k3uIc02rs6lizrEXzGkE0BZpaEOOt1g0Svy1C_uCZ07b6-EqZI3xQ0/s16000/printing.jpg" /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa tahun berselang, terjadilah pandemi Covid-19. Semuanya mengalami <i>switching</i> akibat pembatasan sosial dan program <i>working from home </i>(WFH). Budaya cetak-mencetak tiba-tiba harus mandek. Selama 2 tahun terakhir ini, mayoritas publikasi dan promosi beralih ke media daring. Semua menjadi dituntut untuk bisa membuat poster. Aplikasi seperti Canva akhirnya semakin populer karena kemudahannya tinggal <i>drag and drop</i> elemen yang dibutuhkan serta tidak perlu waktu lama untuk membuat media promosi yang bagus.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sayangnya, fenomena ini justru membuat lini media sosial kita dipenuhi oleh banyak design dan gambar. Orang-orang mulai malas dan semakin malas untuk <i>catchup</i> terhadap jarkoman -atau <i>broadcast</i>- yang dikirimkan ke grup-grup. Terjadi peningkatan <i>treshold interactiveness</i> publik karena sudah terlalu tersensitasi dengan publikasi online yang masif.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di saat sepinya penggunaan media <i>offline</i>, seperti <i>billboard</i>, poster, dll yang menggunakan jasa printing dan percetakan. Beberapa agensi periklanan malah memanfaatkan momen ini untuk menggaet perhatian masyarakat maya. <i>Placement-</i>nya di dunia nyata, tapi <i>engagement-</i>nya ramai di dunia maya. Sebuah strategi marketing yang berhasil dan sangat sukses. Karena kemudian, cara ini terus direcycle dalam berbagai bentuk. Salah satunya, memasang iklan indonesia di <i>billboard</i> Times Square. Dan kini, cara itu mulai menjemukan banyak orang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Awalnya, saya menilai bahwa bisnis percetakan dan <i>printing</i> akan mati pasca pandemi. Karena orang-orang sudah mulai terbiasa dengan strategi pemasaran online. Akan tetapi, melihat pola-pola strategi <i>marketing</i> yang sangat dinamis belakangan ini membuat saya berpikir ulang. Bahwa kita sejatinya memiliki perasaan bosan dengan hal yang monoton. Jika saat ini bisnis percetakan dan printing sedang dalam masa paceklik. Percayalah bahwa beberapa waktu kedepan, bisnis ini akan kembali menemukan singgasananya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pola-pola <i>recycle</i> dan konsep siklus menjadi dasar bahwa potensi untuk tetap <i>survive</i> masih ada. Hanya saja, para pemilik bisnis harus lebih beradaptasi dan terbuka dengan kemungkinan-kemungkinan teknik pemasaran yang semakin bervariasi. Jika hanya diam dan memegang cara pikir konvensional, maka akan tertinggal kereta.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selamat berpikir dan menemukan ide baru!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ditulis oleh Afid Brilliana</div><div style="text-align: justify;">Sabtu, 20 Nov 2021</div>Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-9226981073701425712021-09-01T01:01:00.004+07:002021-09-01T01:18:19.034+07:00Malam Penuh Hujan<img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-ySyY5KD4rzY/YS5yRtyb4eI/AAAAAAAADWg/nDUWYp_1J9cMyCk7uAd2F-A1_yKnq7YWgCLcBGAsYHQ/s16000/malam.jpg" /><br /><br /><div>Tik menitik...<div>Bunyi air berdetik jatuh dari bolongan atap rumah yang terbuah dari genteng tanah liat merah. Semakin lama interval antar air semakin merapat seiring hujan yang bertambah lebat di luar rumah. Belum ada plafon, sehingga air jatuh langsung mengarah ke lantai yang terbuat dari keramik berwarna putih. Semakin lama, air semakin meluber dan nyaris membuat genangan. Di beberapa pojokan rumah, di bagian sudut, dan di antara sambungan genteng juga ternyata turut menetes air. Di tembok rumah, air mengalir tanpa merasa bersalah membuat cat rumah berubah warnanya menjadi lebih gelap.</div><div><br /></div><div>Di dalam rumah ini, tinggal seorang anak lelaki bersama ibunya. Mereka hanya berdua saja. Ibunya masih muda, berusia akhir kepala dua. Sebentar lagi menuju usia kepala tiga. Anaknya masih berusia 4 tahun. Masih kecil, baru bisa berjalan. Baru bisa berbicara.</div><div><br /></div><div>Mereka hanya berdua. Di tengah hujan lebat. Sekarang malam hari. Sudah hampir jam 9 malam. Hanya diterangi lampu utama rumah yang berada di ruang tengah, mereka mulai saling mencari ember dan kain lap. Ember untuk menampung tetesan air. Kain lap untuk mengeringkan air yang terlanjur menggenang di lantai. </div><div><br /></div><div>Ibu muda ini mulai kepayahan mengurus rumahnya seorang diri. Tak disangka, anak lelaki ini muncul di balik badan ibunya dengan membawa palu. "Ibu, ayo dibenerin gentengnya," kata anak tersebut. Ibunya hanya tersenyum. Pintar sekali anak lelaki ini. Masih belia tapi mau membantu ibunya. Mengerti sulitnya keadaan saat ini. Bahkan tanpa perlu disuruh ataupun diminta, anak ini langsung saja mengambil palu. Tingkahnya lucu, menggemaskan, dan lugu sekali. Ia tidak mengeluh, tidak merasa keadaanya saat ini sedang sulit. Anak ini merasa oh seperti ini lah hidup sesungguhnya. Ia belum mengomparasi nasibnya dengan orang lain.</div><div><br /></div><div>Tiada tempat bersandar dan bergantung selain antara keduanya saja. Setelah merapikan dan membersihkan kekacauan akibat hujan lebat tersebut, mereka lantas beranjak menuju kasur untuk beristirahat. Ibunya begitu bersyukur dikarunia putra yang sangat memahami perasaannya.</div><div><br /></div><div>Air hujan mulai berganti air mata. Keluarga ini hidup dalam kemiskinan. Rumahnya masih berupa rumah petak, masih berhutang KPR, pekerjaan juga sedang sulit-sulitnya karena penghasilan terbatas. Meski tidak dilingkupi oleh harta kekayaan, akan tetapi keduanya bahagia. Anak ini pun merasa bahagia tanpa peduli keadaan miskinnya mereka. Ia sudah merasa kaya, karena kasih sayang ibunya yang tulus dan terus diberikan kepadanya. Tidak mengapa miskin harta saat ini, toh ada banyak rasa sayang yang ia miliki. Ia anak pertama, semua sayang ditujukan kepadanya.</div><div><br /></div><div>Anak lelaki tersebut mulai tertidur.</div><div>Ibunya justru kini sedang sedih, kalut. Seorang diri mengurus anaknya.</div><div>Ke mana kah suaminya?</div></div>Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-81128889710273047592021-05-11T08:27:00.003+07:002022-05-15T23:14:49.809+07:00Menolak Hari Kemenangan (Refleksi Idul Fitri)<img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-AN3_Sa59kqo/YS5yjztGbVI/AAAAAAAADWo/Zix6U5aZD5Az6ot30xksreC_NDv1WQiiACLcBGAsYHQ/s16000/idul%2Bfitri.jpg" /><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ramadhan bergulir cepat dan tak terasa akan segera terlewat. Sungguh keberuntungan yang besar bagi orang-orang yang melalui Ramadhan dan mendapati dosa-dosanya telah diampuni oleh Allah. Sementara itu, sungguh sebuah kerugian bagi orang-orang yang Ramadhan telah meninggalkannya sedang dosanya masih belum diampuni Allah. Hal ini sudah tertera dalam hadits yang mana malaikat Jibril berdoa dan Nabi Muhammad mengaminkan sebanyak 3 kali.[1]</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut Ustadz Banu Muhammad, seseorang yang berpuasa itu ibarat kuda pacuan. Saat akan mencapai garis finish, maka kuda tersebut akan memacu dirinya berlari lebih kencang. Seperti itu pula gambaran seorang mukmin saat berada di penghujung bulan Ramadhan. Bahwasanya ibadah puasa Ramadhan ini bukanlah kompetisi lari sprint, melainkan lari marathon. Kualitas ibadah yang stabil dari hari ke hari dan semakin kuat intensitasnya mendekati akhir Ramadhan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tetapi, fenomena yang kita saksikan di masyarakat tidak demikian. Hal yang terjadi justru mendekati akhir Ramadhan terlihat shaf masjid semakin maju (karena jamaah semakin berkurang), dan mall atau pusat perbelanjaan lain semakin ramai. Mayoritas orang mulai terlupakan bahwa hakikat Ramadhan sebenarnya adalah sebuah kompetisi amal. Mereka yang tidak mampu bertahan seakan gugur lewat mekanisme seleksi alam.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut Direktur Eksekutif Nielsen Company Indonesia, Yongky Susilo, dikutip dari situs CNN Indonesia, konsumsi rumah tangga lebaran tahun ini berpotensi lebih baik dari tahun lalu akibat kebijakan pemerintah yang memang ingin mendongkrak konsumsi masyarakat. Hal ini merupakan imbas bantuan sosial bagi masyarakat menengah ke bawah, yaitu Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang meningkat dari sebelumnya 6 juta per kepala keluarga (KK) menjadi 10 juta per KK.[2]</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Data dari Kementerian Keuangan menyebut belanja sosial pemerintah hingga April 2018 mencapai Rp30,7 triliun. Nilai ini mencapai 57,3 persen dari pagu anggaran tahun ini. Konsumsi masyarakat diyakini masih dapat meningkat akibat kebijakan aturan Presiden Joko Widodo terkait Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pensiunan. Jumlahnya mencapai Rp35,76 triliun dan menurut Kementerian Keuangan, peningkatan jumlah THR ini mencapai 69 persen.[2]</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tentu hal ini tidaklah mengherankan kita mengapa akhirnya pusat perbelanjaan menjadi lebih ramai daripada rumah Allah. Pola umumnya, kebiasaan masyarakat sudah seperti itu, kemudian ditambah lagi dengan dorongan pemasukan yang diberikan pemerintah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat melihat kondisi seperti di atas, kita telah ditunjukkan betapa masyarakat sangat bersuka cita dalam menyambut datangnya Idul Fitri. Hari kemenangan bagi mereka yang telah sukses berpuasa sebulan penuh, bagi mereka yang berhasil menahan hawa nafsunya sepanjang siang di bulan Ramadhan, dan bagi mereka yang istiqomah menambah amalan sunnahnya hingga akhir Ramadhan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Wajar jika kemudian hari itu disebut sebagai hari raya, karena semua orang tumpah ruah memenuhi lapangan dan masjid untuk mem-besar-kan nama Allah. Berkunjungan dari satu rumah ke rumah lainnya dalam suasana bahagia. Hal ini umum, dan sudah biasa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sadarkah kita bahwa di antara orang-orang yang sedang berbahagia itu, terdapat sejumlah orang yang bersedih. Mereka adalah orang-orang yang menangisi kepergian Ramadhan. Bukan karena khawatir dosa mereka tidak diampuni, tetapi karena rindu tak tergantikan selama Ramadhan. Mereka adalah orang-orang yang begitu cinta dengan Ramadhan, sehingga ikatan mereka begitu kuat dengan Ramadhan. Perpisahan antara keduanya terasa sulit. Ramadhan adalah bulan dimana pahala amal dilipatgandakan, ketika tidur pun bernilai ibadah, dan satu-satunya bulan dengan kemulian salah satu malamnya yang senilai seribu bulan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maka mereka inilah orang-orang yang menolak hari kemenangan. Merekalah orang-orang yang sedih ditinggal Ramadhan, saat orang lain bergembira menyambut datangnya syawal. Kita boleh bersepakat bahwa merekalah orang-orang yang sesungguhnya mencapai kemenangan. Menang atas kecintaannya pada Ramadhan, lebih dari rasa cinta terbatas yang kita berikan pada Ramadhan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Memang terkadang, kita tidak perlu begitu gembira menyambut datangnya suatu hal.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun kita seringkali sedih saat akan meninggalkan suatu hal. Terutama, apabila hal itu adalah sesuatu yang sangat kita cintai.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari saya yang berharap sedih ditinggal Ramadhan,</div><div style="text-align: justify;"><b>Afid Brilliana Putra</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Referensi</b></div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Penulis kitab Nadhratun Na’îm (10/5014) berkata : Hadits ini dikeluarkan al-Hâkim dalam Al-Mustadrak (4/154) dan berkata: hadits ini shahîh sanadnya, namun imam al-Bukhâri dan Muslim tidak mengeluarkannya. Imam adz-Dzahabi menyetujui hal ini. (Dishahîhkan al-Albâni dalam Shahîh at-Targhîb wat-Tarhîb). Available from: https://almanhaj.or.id/3953-meraih-ampunan-allah-al-ghafur-di-bulan-ramadhan-yang-mulia.html</li><li>Gumelar G. Tatapan Dunia Usaha Kian Penuh Harap Jelang Lebaran. CNN Indonesia [Internet]. 2018 May 30; Available from: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180530105233-92-302159/tatapan-dunia-usaha-kian-penuh-harap-jelang-lebaran</li></ol></div>Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-22239059822443798102021-05-02T08:42:00.019+07:002021-09-01T01:19:42.167+07:00 10 hari terakhir Ramadhan. Harus ngapain?<img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-7ostU9fWrJA/YS5ytOXGTgI/AAAAAAAADWs/pqBZnRKJ0Ckhp1yK5jzF2uLbUof6ZpTywCLcBGAsYHQ/s16000/10%2Bramadhan.jpg" /><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">20 hari sudah berlalu. Kita bersama-sama menahan lapar dahaga di siang hari, lalu beribadah tarawih ketika malam menjelang. Belum lagi ibadah-ibadah tambahan yang terus kita kerjakan untuk meraih pahala yang lebih banyak. Membaca qur’an, bersedekah, mengikuti kajian, dan menjemput berkah Ramadhan di malam hari, lewat sujud-sujud saat tahajud, dan berharap memperoleh pahala 1000 bulan lailatul qadar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hal ini sudah diperingatkan dalam hadits <i>Nabi Muhamad saw, “Betapa banyak mereka berpuasa tanpa memperoleh apapun dari ibadah puasanya kecuali sebuah proses menahan lapar dan dahaga.” (HR. Bukhari).</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mari kita refleksikan sekaligus melakukan evaluasi/muhasabah. Sudah sejauh apa upaya kita mengisi Ramadhan tahun ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Sudah sampai berapa juz kah tilawah kita? Sudah berapa kali kita khatamkan bacaan kita?</li><li>Seberapa banyak malam-malam yang kita isi dengan menegakkan shalat tahajud?</li><li>Seberapa banyak sedekah yang sudah kita keluarkan?</li><li>Seberapa khusyuk ibadah-ibadah shalat kita, puasa kita?</li></ol></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bulan suci ini tinggal 10 hari lagi. Jumlahnya sama banyaknya dengan jumlah jari di tangan kita. Bisa dibayangkan hari-hari ini akan berlalu begitu saja kalau kita tidak memaksimalkannya. Ramadhan berlalu. Butuh setahun lagi untuk menunggu, apakah kita masih hidup saat itu?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Salah satu output dari evaluasi adalah peningkatan taqwa.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Apakah Ramadhan kali ini membuat kita lebih takut dan taat kepada Allah? Jika jawabannya Iya, mengapa ketika membicarakan Kematian kita masih bisa tertawa terbahak-bahak? Mengapa ketika kita berbicara tentang Panasnya Api Neraka , kita masih bisa tertawa seakan-akan Api Neraka dan Azab Kubur itu tidak datang?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika benar puasa adalah sarana untuk mencapai takwa, maka Taqwa sejatinya membantu mencegah kita untuk berbuat dosa. Karena ini, Nabi berkata: "Puasa adalah perisai yang melindungi diri seorang hamba dari api neraka." Jadi kita harus bertanya kepada diri sendiri, setelah setiap hari puasa: Apakah puasa ini membuat kita lebih takut dan taat kepada Allah? Apakah itu membantu kita dalam menjauhkan diri kita dari dosa dan ketidaktaatan?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Apa benar begitu?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Coba renungkan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Masih ada 10 hari lagi</b></div>Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-81913915751433717922021-03-30T08:30:00.004+07:002021-03-31T02:14:02.815+07:00Hati-Hati yang Tersentuh Dakwah<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="800" src="https://1.bp.blogspot.com/-diJGa_EyVdI/YGN4ZJKzc9I/AAAAAAAADOA/gyBUNA-2ftcoga6sL32rWawwCpiAXGP7ACLcBGAsYHQ/s16000/HATIHATIDAKWAH.jpg" /></div><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: medium;">إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal: 2)</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hati, atau lebih tepat bila diartikan sebagai jantung, adalah segumpal daging yang menentukan kemaslahatan seluruh tubuh. Jantung dapat berdegup lebih kencang ketika respon simpatis teraktivasi. Terdapat rangsang emosi yang membuat neuron di otak kita menjadi tersensitasi. Itulah mengapa kita pernah merasakan getaran hati saat mendengar lantunan ayat Al-Qur’an dibacakan. Juga, getaran hati saat mendengar azan yang berkumandang. Namun, ada kalanya kita tidak merasakan getaran itu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Oleh karenanya, do’a yang paling sering Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam panjatkan adalah,</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: medium;">يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">“Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bila demikian, artinya orang yang hatinya taat pada agama dapat berubah seketika menjadi tidak taat. Begitupun sebaliknya, terdapat probabilitas bahwa orang yang sebelumnya tidak taat dalam perkara agama dapat menjadi taat seketika itu pula. Hal inilah yang menjelaskan mengapa cara berdakwah terdapat dua, yaitu dakwah bil lisan dan dakwah bil qolb.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kaidah dakwah bil lisan terdiri dari 6 metode. Hal ini disampaikan oleh KH Zaki Mubarok, Rais Syuriyah PBNU, dalam diskusi “Peta Gerakan Jalan Dakwah di Era Digital" di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu, 7 Maret 2018.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><i>Qoulan masyura</i>, menggunakan kalimat yang ringan, singkat, tapi berbobot</li><li><i>Qoulan syadida</i>, kalimat yang benar, lurus, dan jujur</li><li><i>Qoulan layyina</i>, perkataan yang lemah lembut untuk menimbulkan simpati dan empati</li><li><i>Qoulan ma’rufa</i>, kalimat menyesuaikan situasi dan kondisi kearifan lokal</li><li><i>Qoulan baligho</i>, kalimat mendalam yang menyentuh hati seseorang</li><li><i>Qoulan karima</i>, perkataan mulia yang tidak menyinggung atau menyakiti orang lain</li></ol></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalimat-kalimat yang baik akan memberikan efek yang baik pula pada lawan bicaranya. Melalui kalimat pula lah, dakwah bil qolb dapat dilaksanakan. Hal ini menunjukkan bahwa antara lisan dan qolb tidak benar-benar terpisah. Agar kalimat itu menjadi baik, maka sedari awal harus diniatkan dengan baik di hati. Hati yang jujur, benar, dan lurus akan menghasilkan kalimat yang jujur, benar, dan lurus pula.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Melalui buku <b>“Bagaimana Menyentuh Hati” karya Syekh Abbas bin Hasan As-Sisi</b>, ditulis bahwa terdapat sebagian kecil cara dakwah dengan menyentuh hati.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Menghafal nama</li><li>Tersenyum</li><li>Penampilan seorang da’i</li><li>Pandangan penuh kasih sayang</li><li>Memberikan tempat duduk saat di majelis</li><li>Berjabat tangan</li></ol></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagai akhir dari tulisan ini, ingatlah kembali saat hati kita dulu belum tersentuh oleh dakwah. Ingat pula bagaimana prosesnya hingga hati ini bisa nyaman dalam dekapan dakwah. Jika sudah mampu mengingatnya, maka sadarilah bahwa untuk membuat hati orang lain tersentuh dakwah tidaklah mudah. Menyentuh saja mungkin sudah susah, apalagi mendekapnya. Tentu jauh lebih susah. Oleh karena itu, ingatlah kembali bahwa yang memberikan hidayah itu adalah Allah. Silakan bermohon kepada Allah agar hidayah itu selalu hadir menyertai perjalanan dakwah ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: medium;">إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. [Al Qashash/28:56]</span></div>Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-44373326321878919522021-03-27T08:05:00.004+07:002022-02-18T07:58:42.096+07:00Sakit itu baik!<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="800" src="https://1.bp.blogspot.com/-c53FHWOkLYU/YGAoG7o0_MI/AAAAAAAADNk/xmrckhC45Q03F5tKcCIb907FKC6hTbplQCLcBGAsYHQ/s16000/sakit.jpg" /></div><br />Air mulai jatuh dari langit. Tetesannya menepi dan berjalan perlahan di jendela kamar. Langit mendadak mendung, tetesan itu pun berganti dengan derasnya air yang menghujam bumi. Engsel jendela yang sedari dulu sudah bermasalah membuatnya terus bergoyang diterpa angin.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sudah seharian aku terbaring di atas ranjangku. Ditemani segelas air dan obat penurun panas. Aku tari selimut dari kaki hingga melingkupi tubuhku. Memperkenankan mataku untuk beristirahat lagi, untuk beristirahat, istirahat dari padatnya kehidupan perkuliahan dan organisasi. Aku sakit.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">------</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam gelap, aku mendengar seseorang berkata kepadaku. Wujudnya tak bisa aku gambarkan dengan jelas, namun yang aku yakin, ia pastilah seorang yang sangat bijak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ia memulai perkataannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">Sejatinya tubuh manusia diciptakan sempurna oleh Sang Pemilik Alam. Bahkan, Tuhan sendirilah yang mengatakan dalam kitab suci bahwa kita diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Setiap individu telah dibekali mekanisme untuk mencegah mereka dari sakit, yaitu sistem imun.</div></blockquote><div style="text-align: justify;"><br /></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">Imun memegang prinsip bahwa sebagai seorang protektor, ia wajib hadir dalam setiap potensi acaman infeksi. Mulai dari virus, bakteri, hingga parasit. Tugasnya sederhana, hanya melawan objek asing yang masuk tubuh melalui bermacam mekanisme. Sistem inilah yang menjaga tubuh kita selalu sehat. Lantas, mengapa kita masih bisa sakit? Apakah imun gagal mempertahankan fungsinya menjaga kekebalan tubuh kita?</div></blockquote><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagai mahasiswa kedokteran, aku hanya mengiyakan perkataannya. Toh, apa yang aku dapatkan selama modul imunologi dengan apa yang dikatakannya tidak bertentangan. Ia melanjutkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">Bayangkan saja bahwa diri kita adalah imun. Setiap hari, kita dihadapkan pada tugas bahkan masalah yang tak kunjung selesai. Belum lagi rutinitas yang padat dan tidak diimbangi dengan istirahat yang cukup. Seringkali kita berhasil melewatinya, menemukan solusinya, atau untuk tingkatan yang lebih tinggi yaitu sukses besar. Namun, ada kalanya apa yang kita harapkan justru tidak terjadi. Kondisi inilah yang kita definisikan sebagai gagal.</div></blockquote><div style="text-align: justify;"><br /></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">Begitupun imun. Imun juga bisa gagal. Namun, kegagalan itu hanyalah sementara. Sebenarnya imun sedang belajar memahami kondisi yang dihadapinya dengan cara menganalisis karakteristik benda asing yang harus dilawannya. Bagaimana struktur penyusunnya hingga mekanisme kerjanya. Bisa dikatakan imun sedang beradaptasi, sedang menyesuaikan diri. Jadi imun tidak gagal, tapi hanya butuh waktu untuk kemudian baru menyelesaikan masalah yang dihadapinya.</div></blockquote><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tiba-tiba, ia terdiam. Lalu, mengeluarkan sebuah pertanyaan yang menurutku cukup logis. <b>Lantas, sudahkah kita belajar dari imun?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku terbangun. Sosok dalam gelapku jelas kini telah menghilang. Aku pandangi langit-langit kamarku yang berwarna putih, kosong. Hatiku mulai merenungkan perkataan seseorang yang hadir dalam gelapku. Tanpa sengaja kedua kelopak mataku mengatup, dan sosok itu hadir kembali!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Belajar untuk memandang setiap persoalan yang dihadapi bukanlah sesuatu yang butuh untuk disesali maupun dikeluhkan. Orang lain mungkin mengatakan kita sedang gagal, padahal sebenarnya yang terjadi adalah kita sedang merefleksikan. Merefleksikan apa yang salah dalam strategi kita selama ini. Jangan-jangan semuanya terjadi karena sikap kita sendiri, gara-gara kurang disiplin dan kurang fokus pada apa yang kita hadapi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadikan kegagalan kali ini bukan sebagai halangan, tapi sebagai pengalaman. Sehingga ketika ada masalah yang sama di masa depan, kita dapat menyelesaikannya dengan lebih cepat. Ingatlah, bahwa pengalaman adalah guru yang paling berharga. Memang benar pengalaman dapat berasal dari orang lain, tapi kali ini kita beruntung. Kita sendirilah yang menjadi saksi dalam pengalaman itu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mataku terbuka, dan kamarku kini kembali terang. Tampaknya, hujan lupa pamit ketika aku tadi terlelap. Tangan pun spontan memegang dahi, oh, panas demamku juga sudah turun. Gawaiku bergetar, di layar terlihat notifikasi menumpuk. Teman-teman tahu aku sedang sakit, dan mereka beinisiatif menyelesaikan tugas-tugas organisasiku. Aku pun cukup menuntaskan tugas kuliah saja.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Sepertinya, sakit itu baik!</b></div><i><br /><span style="font-size: x-small;">Tulisan ini sudah pernah ditayangkan di Surat Kabar Media Aesculapius Mei-Juni 2017</span></i><div><i><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="579" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhUfFO1T7Omzr_Q0bWK6dKwqDlUG4XXozLhUZFnHcStajQ240G_qSV_K05fRk2s2ARh8V1GzzT0ps-h8dRsnqvIDPYtC13hrZZ7PgRM2SSMGAu3D3X8jY3NV889z7HXZimRNaoyRFDdqkToJyIrEkdWMiZMxvCQN6jmAzTCgT6uN-_j1DP_jpwViPxV=s16000" />Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-790155674197265762021-03-26T08:04:00.005+07:002022-05-24T13:28:39.742+07:00Contoh Teks MC Shalat Idul Adha<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" src="https://1.bp.blogspot.com/-jA2q97uQv4g/YF0y9iinqzI/AAAAAAAADNM/5HxEaa-3NhEXAt-QETMg9Ki1wN4Hl0TzACLcBGAsYHQ/s16000/cuecard-idul-adha-arh-salemba.jpg" /></div><br /></div><b>Pra-Acara<br />Pengumuman<br /></b>Kepada Jamaah yang baru datang harap mengisi shaf-shaf di bagian depan terlebih dahulu. <br /><br /><b>ACARA<br />A. Pembuka<br /></b><br />• Bismillahirrahmanirrahim<br />• Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh<br />• Alhamdulillahirabbil’alamin<br />• alhamdulillahilladzi hadana lihadza wa ma kunna linahtadiya laula an hadanallah.<br />• Asyahadualla …<br />• Allahummasalli ala Muhammad wa ala alihi wasahbihi ajmain.<br /><br />Saya Afid Brilliana Putra, Mahasiswa FK Universitas Indonesia 2016, akan memandu jalannya rangkaian kegiatan shalat Idul Adha pada hari ini, Minggu, 11 Agustus 2019/10 Dzulhizzah 1440H.<br /><br />• Kepada jamaah bisa sambil mengisi shaf-shaf yang masih kosong di depannya.<br /><br /><br /><b>B. Rangkaian Kegiatan Shalat Idul Adha 1440H<br /></b><br />• Laporan panitia, pelaksanaan shalat idul adha, dan khutbah idul adha,<br /><br />1. Baiklah, mari kita simak bersama Pengumuman dan Laporan dari Panitia Idul Adha 1440H <b>Masjid Kampus At-Tauhid Arif Rahman Hakim, Universitas Indonesia.</b><br />• Kepada Muflih Adil Hanif dipersilakan<br /><br />2. Acara selanjutnya adalah, pelaksanaan Shalat Idul Adha, <br />• Yang dipimpin oleh <b>Al Mukarrom Ust. Abdullah Mansyur, S.PdI.</b><br />• Beliau merupakan <b>Imam Rawatib Masjid At-Tauhid Arif Rahman Hakim, Universitas Indonesia. </b><br /><br />3. Dilanjutkan, Khutbah<br />• yang disampaikan oleh <b>Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H</b><br />• dengan tema ______________________________________<br /><br /><br /><b>C. Tata Cara Shalat Idul Adha<br /></b><br /><div style="text-align: left;">1. Berniat<br />اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى<br />“Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at menghadap kiblat sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala”<br /><br />2. Rakaat Pertama<br />a. Takbiratul Ihram dilanjutkan membaca doa iftitah<br />b. Takbir mengikuti imam sebanyak 7 kali<br />c. Dst seperti shalat biasa.<br /><br />3. Rakaat Kedua<br />a. Takbir mengikuti imam sebanyak 5 kali<br />b. Dst seperti shalat biasa<br /><br /><br /><b>D. CATATAN<br /></b><br />1. Selama khutbah berlangsung, Jamaah dimohon tidak berbicara, mengobrol, maupun melakukan aktivitas yang dapat mengganggu jamaah lainnya.<br />o Panitia akan berkeliling untuk mengedarkan kantong infaq bagi jamaah.<br /><br />2. Harap memastikan bahwa segala alat komunikasi sudah dalam keadaan di-silent/non-aktif dan dipastikan tidak ada dering alarm agar tidak mengganggu kekhusyu’an ibadah kita pagi ini.<br /><br />3. Jamaah juga diharapkan saling menjaga keamananan barangnya masing-masing.<br /><br /><br /></div><div style="text-align: left;">Demikianlah seluruh informasi yang dapat kami sampaikan.</div><div style="text-align: left;"><br />Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam pelaksanaan Kegiatan Shalat Idul Adha 1440 H hari ini.<br /><br />Terima kasih.<br />Billahitaufik wal hidayah<br />Tsummassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh<br /></div>Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-60208879261005007502021-03-24T18:03:00.096+07:002021-03-24T18:03:00.251+07:00 Liburan, Tapi Tidak dengan Hati<img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-Hw3SEEGhU4Q/YFh8nDP258I/AAAAAAAADLQ/I9kbAmNhJ2I4_QiPzTvEEzyI5qO6RM18gCLcBGAsYHQ/s16000/liburanhati.jpg" /><br /><br /><div style="text-align: justify;">Lebih dari sepekan saya berada di rumah untuk menikmati liburan akademik yang diberikan kampus. Selama itu pula, saya bersenang-senang dan banyak mengobrol bersama keluarga. Bahkan karena saking bosannya, saya akhirnya memutuskan untuk mencari hobi baru. Misalnya saja dengan bermain game online.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Timbulnya sensitivitas pada hati</b></div><div style="text-align: justify;">Awal-awal liburan, saya melampiaskan kepenatan selama kuliah dengan banyak beristirahat. Namun belakangan ini, saya justru mulai gelisah. Saya merasa bahwa liburan kali ini, secara fisik saya memang sedang beristirahat dan memulihkan performa kembali. Tetapi tidak dengan hati saya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dahulu, saya adalah orang yang tidak mempersoalkan perkara hati manusia. Saya bahkan menganggap bahwa orang yang terlalu memikirkan hati adalah orang yang berlebihan. Menurut saya, tiap orang pasti punya masalah dan begitupun dengan saya. Jadi agaknya kurang logis jika hanya orang-orang tertentu saja yang hatinya merasa gelisah ketika ada masalah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Ketika kita membahas hati dalam persepektif agama, maka landasan yang paling sering disampaikan adalah QS. Al Anfal ayat 2. Yaitu, orang-orang yang beriman ialah apabila disebut nama Allah, maka bergetarlah hatinya.[1]</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun, penjelasan di atas akan relevan bila dilihat dari konteks hubungan hamba dan Tuhannya. Dan saya rasa hampir semua orang bersepakat bahwa sudah selayaknya ketika kita mendengar nama Allah disebut, maka hati kita akan bergetar. Nah, dalam tulisan yang saya akan sampaikan ini adalah bagaimana kita bisa melihat hati dari konteks hubungan manusia dan manusia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Perkara hati manusia</b></div><div style="text-align: justify;">Saya sangat penasaran dengan perkara hati sesama manusia, sehingga saya lakukan penelusuran di situs keislaman populer di Indonesia. Penjelasannya menarik, karena tidak dimulai dengan sebuah dalil. Tulisan yang saya baca itu menyebutkan tentang suatu ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah, tapi sedikit wujudnya di tengah-tengah manusia. [2]</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Dialah, "Hati yang Bening".</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Sebagian dari mereka ada yang mengatakan, “Setiap kali aku melewati rumah seorang muslim yang megah, saya mendoakannya agar diberkahi”.</li><li>Sebagian lagi berkata, “Setiapkali kulihat kenikmatan pada seorang Muslim (mobil, proyek, pabrik, istri shalihah, keturunan yang baik), saya mendoakan: ‘Ya Allah, jadikanlah kenikmatan itu penolong baginya untuk taat kepada-Mu dan berikanlah keberkahan kepadanya’”.</li><li>Ada lagi yang mengatakan, “Setiapkali aku berpapasan dengan pelaku maksiat, kudoakan dia agar mendapat hidayah”.</li><li>Yang lainnya lagi mengatakan: “Setiapkali hendak tidur, aku berdoa: ‘Ya Rabb-ku, siapapun dari kaum Muslimin yang berbuat zalim kepadaku, sungguh aku telah memaafkannya. Oleh karena itu, maafkanlah dia, karena diriku terlalu hina untuk menjadi sebab disiksanya seorang muslim di neraka’”.</li></ol></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"></div><blockquote><div style="text-align: justify;">Itulah hati yang bening. Hati yang selayaknya menjadi dambaan seorang mukmin.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bukankah dari kita pasti pernah merasa dizalimi?</div><div style="text-align: justify;"></div></blockquote><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Misalnya saja saat kita kecil. Kita melihat teman-teman sebaya sedang bermain kasti di lapangan kompleks. Awalnya kita duduk dan melihat pertandingan mereka dari pinggir lapangan. Nah, dalam permainan itu pasti ada yang sudah sangat jago sehingga kita akan ikut antusias menyaksikannya. Ada yang larinya cepat, ada yang tangkapannya akurat, maupun pukulan kastinya yang jauh melesat cepat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Dua reaksi berbeda</b></div><div style="text-align: justify;">Lalu muncullah dorongan untuk ikut bermain bersama mereka. Mungkin kita akan canggung, karena asalnya kita adalah anak rumahan yang jarang main keluar dan kini mencoba bermain dengan anak-anak lain yang sudah jago. Reaksi yang kita dapat biasanya ada 2. </div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>Pertama</b>, ada teman-teman yang dengan baik hati mengajak kita bermain, mengajarkan cara bermainnya, dan tetap memberikan semangat meski kita sering salah di awal permainan. Bahkan mereka rela permainannya terganggu karena ada pemain baru yang masih tertatih.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Kedua, </b>ada teman-teman yang yang kurang senang apabila kita ikut bermain. Karena waktu mereka akan banyak terbuang dengan kesalahan yang kita lakukan. Atau bahkan tidak senang bila kita se-tim dengan mereka karena lari kita yang tidak cepat, tangkapan kita yang tidak akurat, ataupun pukulan kita yang tidak melesat cepat. Lalu saat permainan kasti selanjutnya, mereka tidak mau lagi mengajak kita. Kehadiran kita dianggap mengurangi semangat mereka dalam bermain yang sudah terbangun sejak lama.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"></div><blockquote><div style="text-align: justify;">Kita pasti akan bersedih hati.</div><div style="text-align: justify;"></div></blockquote><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kita akan dihadapkan dua pilihan reaksi. (1) Bersikap dewasa dan bersabar, atau (2) justru memaki teman-teman kita diikuti dengan memusuhi mereka dan tidak pernah lagi bermain dengan mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perumpaan di atas mungkin masalah yang kecil bagi orang di usia kita sekarang. Tapi bagi mereka yang saat itu mengalaminya di usianya, tentu hal ini adalah masalah yang besar. Ada pesan yang tersirat, bahwa hendaknya kita menilai masalah yang dihadapi seseorang itu bukan dari standar kita. Kita harus fair untuk menilai beratnya masalah seseorang sesuai dengan standar orang tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Pilihan yang bijak</b></div><div style="text-align: justify;">Maka, pilihan yang bijak tentu bersikap sabar. Karena di antara teman-teman kita di atas, masih ada yang tipe pertama. Kalau kita memutuskan untuk berhenti dan mulai membeci mereka, maka sama saja kita telah meremehkan kebaikan yang teman-teman tipe pertama berikan kepada kita. Itulah kenapa pada kondisi seperti ini, kita membutuhkan "Hati yang Bening".</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Suatu malam, Al Hasan Al Bashri berdo’a, “Ya Allah, maafkanlah siapa saja yang menzalimiku”… dan ia terus memperbanyak do’a itu!</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maka ada seseorang yang bertanya kepadanya, “Wahai Abu Sai’d (Al Hasan Al Bashri), sungguh malam ini aku mendengar engkau berdoa untuk kebaikan orang yang menzalimimu, sehingga aku berangan-angan, andai saja aku termasuk orang yang menzalimimu, maka apakah yang membuatmu melakukannya?”.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"></div><blockquote><div style="text-align: justify;">Beliau menjawab: “Firman Allah:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">ﻓَﻤَﻦْ ﻋَﻔَﺎ ﻭَﺃَﺻْﻠَﺢَ ﻓَﺄَﺟْﺮُﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪ</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">“Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya kembali kepada Allah’”. (QS. Asy-Syuuro: 40)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">(lihat kisah ini pada kitab Syarah Shohih Bukhori, karya Ibnu Baththol, 6/575-576). [2]</span></div></blockquote><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Doa yang ada pada poin no. 4 di atas pula yang akan mengantar tidur saya malam ini</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dan apa yang saya tulis hari ini sekaligus menjadi refleksi bagi saya bahwa kehidupan di dunia ini memang tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ust. Hanan Attaki pernah menyampaikan, bahwa bila kita berharap pada makhluk, maka seringkali kita akan dikecewakan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Hanya berharap</b></div><div style="text-align: justify;">Maka berharaplah hanya kepada Allah, Sang Pemilik Hati sesungguhnya. Karena seperti yang kita tahu, Innallaha laa yukhliful mii'ad. Sesungguhnya Allah tidak pernah ingkar janji.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: medium;">"Janganlah engkau bersedih meratapi kebaikanmu. Sebab jika di dunia ini tidak ada yang menghargainya, yakinlah bahwa di langit ada yang memberkahinya."</span></i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;">Selamat berlibur. Tidak hanya libur fisik, tapi juga libur hati.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><a href="http://www.afidbrilliana.com">AFID BRILLIANA</a></b></div><div><br /></div><br /><b>Referensi</b><br /><ol style="text-align: left;"><li>http://m.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/2014/12/09/34658/ada-empat-kondisi-hati-di-mana-posisi-kita.html</li><li>https://muslim.or.id/26765-hati-yang-bening.html</li></ol><p></p>Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-84111527761401963422021-03-22T18:02:00.006+07:002021-03-22T18:33:01.000+07:00Jokes Receh ala Tonight Show NET TV<p></p><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-Ot8rS8MP0L4/YFh89FWZ5BI/AAAAAAAADLY/KN-DORCuxWoWPxnWIJgtSc5-Q5oWrjm7wCLcBGAsYHQ/s16000/jokereceh.jpg" /><br /><br /><div><div style="text-align: justify;">Saya menulis ini setelah menonton video Tonight Jokes yang tayang di NET. TV</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Rencananya jokes ini saya pakai untuk mempermudah komunikasi interpersonal, membangun rapport dengan lawan bicara, serta bentuk adaptasi di suatu kelompok sosial yang baru.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bagi teman-teman yang ingin meningkatkan soft skill bersosial, silakan menggunakan jokes-jokes berikut untuk mencairkan obrolan di kelompok barunya. Bisa juga sebagai referensi untuk menambah wawasan supaya kalau ada yang ngasih jokes receh gak dipikirin banget jawabannya sampai pusing.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selamat bersenang-senang!</div><br /><b>1. Kenapa kalau kita berenang, kuping kita ngerasa budeg? </b><br />■ Karena kemasukan air<br /><br /><b>2. Orang apa yang naik taksi kemana-mana tapi gak bayar?<br /></b>■ Supir taksi<br /><br /><b>3. Kenapa di film frozen, Anna dan Elisa asalnya dari Norwegia?<br /></b>■ Karena kalau dari arab, jadinya Ana ama Ente<br /><br /><b>4. Sepatu, sepatu apa yang warnanya coklat?<br /></b>■ Sepatu coklat<br /><br /><b>5. Kepiting kalau tiba2 jadi 2 apa namanya?<br /></b>■ Kepotong<br /><br /><b>6. Sayur yang bisa nyanyi terus bikin galau?<br /></b>■ Glenn Seledri<br /><br /><b>7. Sahabat dekat biasanya bakal ngajak bareng makan apa?<br /></b>■ Kepiting, karena sahabat acrab<br /><br /><b>8. Penyanyi yang banyak teman?<br /></b>■ Glenn friendly<br /><br /><b>9. Makanan apa yang gaboleh dimakan?<br /></b>■ Donat/doughnut. Do not, do not eat<br /><br /><b>10. Culik, culik apa yang ngegemesin?<br /></b>■ Culik baa<br /><br /><b>11. Hewan apa yang sering ditemui di deket tempat sampah?<br /></b>■ Gajah, gajalah kebersihan<br /><br /><b>12. Universitas apa yang sering ilang2an?<br /></b>■ Unpad, petak unpad<br /><br /><b>13. Artis yang sering main sosial media? <br /></b>■ Rizky FBan<br /><br /><b>14. Tank apa yang moncongnya ke bawah?<br /></b>■ Tankurap<br /><br /><b>15. Kenapa matahari tenggelam?<br /></b>■ Karena dia tidak bisa berenang<br /><br /><b>16. Kapan waktu yang tepat untuk membuka pintu?<br /></b>■ Saat pintunya tertutup<br /><br /><b>17. Istri, istri apa yang kecil?<br /></b>■ Microwife<br /><br /><b>18. Sop, sop apa yang banyak anak kecil?<br /></b>■ Sopyandu<br /><br /><b>19. Buah apa yang ditakuti mahasiswa?<br /></b>■ Belimbingan skripsi<br /><br /><b>20. Bahan bakar apa yang terkenal?<br /></b>■ Bensin ed sheeran<br /><br /><b>21. Orang apa yang kalau ditembak gak mati?<br /></b>■ Orang gak kena<br /><br /><b>22. Suku apa yang selalu aman?<br /></b>■ Sukuriti<br /><br /><b>23. Lalapan apa yang selalu jadi target polisi?<br /></b>■ Lalapan liar<br /><br /><b>24. Kota apa yang penduduknya gak sabaran?<br /></b>■ Cikarang<br /><br /><b>25. Artis yang suka main BBM?<br /></b>■ Adipati Delcon - thanks andin.</div><div><br /></div><div><blockquote>Jokes mana saja yang menjadi favorit kamu? Berikan komentarnya di bawah ya!</blockquote><p> </p><p><b><a href="http://www.afidbrilliana.com">AFID BRILLIANA</a></b></p></div>Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-90524060345940523722020-01-02T15:35:00.000+07:002021-03-24T15:08:27.085+07:00Cari Inspirasi? Inilah 6 Tips Temukan Ide Konten Blog yang Populer<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="400" data-original-width="800" src="https://1.bp.blogspot.com/-xaReiFpI_Yo/Xg4nFP7e6tI/AAAAAAAADCU/isI_mR72w9wNMfau6kcUjIwsH1f14YUAACLcBGAsYHQ/s1600/tips-konten-blog.jpg" /></div>
<br />
Topik memiliki peran penting untuk membuat suatu tulisan itu akan diminati atau tidak. Meskipun artikel yang Anda tulis begitu berkualitas, tidak akan mendapat perhatian jika kontennya tidak populer, bahkan tidak menarik. Tidak mudah memang menemukan ide untuk menulis <b>konten blog</b> dan di sini ada 6 tips menemukan inspirasi bagi Anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
1. Bergabung ke Situs Komunitas</h4>
<div style="text-align: justify;">
Topik yang sedang populer tentunya dibicarakan oleh banyak orang. Hal ini bisa Anda ketahui apabila Anda bergabung dengan situs-situs komunitas. Banyak situs komunitas yang bisa Anda pilih sesuai dengan minat atau tema blog. Misal, blog Anda berbicara tentang otomotif, maka sebaiknya Anda bergabung dengan situs komunitas otomotif, begitu juga dengan minat lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sekian banyaknya situs komunitas, ada tiga situs yang cukup populer, yaitu Grup FB, Forum, dan Komunitas G+. Dalam situs tersebut, Anda bisa mencari grup yang sesuai dengan minat dan kemudian bergabung dengan grup tersebut. Beberapa topik akan menjadi bahan perbincangan dan mendapatkan banyak respons, baik like atau komentar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
2. Mengunjungi Blog Lain</h4>
<div style="text-align: justify;">
Tips yang satu ini memang sudah dilakukan oleh banyak blogger untuk mencari inspirasi konten blog yang hendak ditulis. Namun, kebanyakan dari mereka menggunakan cara yang salah sehingga inspirasi konten yang ditulis tetap tidak populer. Cara yang benar adalah mencari blog dengan topik yang Anda inginkan terlebih dahulu. Pastikan jika blog yang Anda pilih benar-benar populer. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" src="https://1.bp.blogspot.com/-JrVTuZttM4E/Xg79Vf_xH7I/AAAAAAAADCg/zvY7b0Cvb5Iyppxs17s4Z_CRT7VkhnZmQCLcBGAsYHQ/s1600/toolssearching.jpg" /></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu, kunjungi situs QuickSprout atau SocialCount, kemudian masukkan alamat blog yang sudah Anda pilih sebelumnya. Dari situs tersebut, Anda akan menemukan konten-konten yang paling populer dari blog yang alamatnya Anda masukkan tadi. Hasil tersebut bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk menentukan konten yang hendak ditulis dalam blog. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
3. Gunakan Tools Pencari Konten Terpopuler</h4>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang ini, sudah banyak tools yang bisa digunakan untuk mencari konten paling populer sebagai inspirasi dalam membuat <a href="https://www.domainesia.com/tips/cara-membuat-blog-profesional/" target="_blank">konten blog</a>. Ahrefs Content Explorer dan BuzzSumo bisa dijadikan tools pilihan untuk mencari konten terpopuler. Di sini, Anda akan mendapatkan informasi mengenai konten yang paling banyak di-share sehingga bisa dijadikan ide penulisan konten. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, masuklah ke salah satu situs tersebut dan kemudian masukkan keyword yang Anda inginkan. Cara ini hampir sama dengan pencarian konten di Google, tapi ada sedikit perbedaan. Biasanya, Google memberikan konten yang hampir mirip dengan keyword, tetapi BuzzSumo memberikan konten yang berbeda satu dengan lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
4. Membaca Buku Terpopuler di Amazon Kindle</h4>
<div style="text-align: justify;">
Membaca menjadi cara yang ampuh untuk mencari inspirasi. Sayangnya, sudah banyak orang yang malas untuk pergi ke perpustakaan atau toko buku hanya untuk membaca. Namun, Anda bisa mengunjungi toko buku online terbesar, yaitu Amazon. Dari situs ini, Anda akan menemukan banyak buku paling populer dengan beragam topik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, masuklah terlebih dahulu di situs Amazon kemudian masukkan topik yang Anda inginkan ke dalam kolom pencarian. Kemudian, akan muncul beberapa buku paling populer mengenai topik tersebut. Untuk membukanya, Anda tidak perlu membeli buku tersebut, meski hanya beberapa halaman awal yang diperlihatkan. Namun, dengan daftar isi dan halaman yang terbuka itu pun seharusnya Anda sudah bisa menemukan inspirasi. </div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Agar blog Anda aman, kalian bisa menambahkan <a href="http://www.domainesia.com/ssl" target="_blank">SSL</a> untuk keamanan</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
5. Mengakses Reddit dan Quora</h4>
<div style="text-align: justify;">
Reddit adalah situs komunitas dan Quora adalah situs tanya jawab. Kedua situs ini merupakan situs terbesar pada tiap kategorinya dan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya. Uniknya, situs Quora ini menerapkan sistem voting pada topik yang disukai oleh banyak orang. Vote yang tinggi menunjukkan bahwa topik tersebut makin populer. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu juga dengan Reddit. Anda bisa mencari kata kunci yang diinginkan pada Reddit kemudian akan muncul berbagai topik yang berkaitan dengan kata kunci tersebut. Di situ, Anda akan menemukan banyak diskusi karena memang komunitas ini lebih besar. Sayangnya, pemerintah telah memblokir situs ini sehingga kita hanya bisa menggunakan Quora. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
6. Membuka Kursus Online Terpopuler</h4>
<div style="text-align: justify;">
Udemy bisa menjadi pilihan untuk mencari inspirasi karena Udemy masuk dalam situs online terbesar di dunia. Di situs ini, Anda akan menemukan kursus-kursus yang populer di bidang teknologi, seperti digital marketing, programming, desain grafis, SEO, fotografi dan lain sebagainya. Meski begitu, Anda bisa mendapatkan topik lain juga, seperti fitness dan kesehatan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, kunjungi situs tersebut dan masukkan kata kunci dengan topik yang Anda inginkan. Setelah itu, akan muncul beberapa kursus terpopuler dan pilih salah satu saja. Perhatikan judul, lectures dan rating saat memilih kursus tersebut. Selanjutnya, scroll ke bawah dan lihat daftar isinya yang bisa memberikan inspirasi bagi Anda. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
Itulah tadi informasi mengenai beberapa cara yang Anda lakukan dalam mencai inspirasi ketika menulis <b>konten blog</b>. Originalitas menjadi penting dalam membuat blog agar semakin populer. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamar berkarya!</blockquote>
</div>
Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-56858549580427131882019-10-04T01:14:00.001+07:002021-03-24T15:08:27.085+07:00Awas! Hati-Hati Berlangganan VPS di Domainesia!!!<div style="text-align: justify;">
Saya mendadak dikirimi email oleh salah satu staf Domainesia kurang lebih 2 hari yang lalu. Waduh, ada apa ya kok tumben sekali. Apakah ini tawaran marketing biasa, tapi saya ragu karena sepengalaman saya belum pernah sampai dihubungi seperti ini. Apalagi saya belum pernah tercatat punya masalah dengan pihak Domainesia. Di notifikasi <i>handphone</i> saya, konten emailnya sekelebat menyebutkan tentang kata "VPS". Astaga!!! apa jangan-jangan ini modus baru penipuan layanan web hosting?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="400" data-original-width="800" src="https://1.bp.blogspot.com/-z9U_j3UteW8/XZY6afJrCAI/AAAAAAAAC_M/-rALuV5JLTckvFzUjiaMT5LnJp47P_YmwCLcBGAsYHQ/s1600/vps%2Bdomainesia%2Bya.jpg" /></div>
<br />
<h2>
<b>CERITA DULU</b></h2>
<div style="text-align: justify;">
Pengalaman saya yang cukup lama di dunia blogging seringkali membuat saya dimintai tolong untuk membuat website oleh teman-teman saya. Berkali-kali pula akhirnya saya putuskan untuk menolak tawaran itu, karena memang saya tidak jago, dan tidak mau berurusan dengan pekerjaan yang bukan kompetensi saya. Meskipun begitu, saya cukup mengenal beberapa penyedia layanan web hosting dan domain murah di Indonesia yang terkenal berkualitas dan cepat dalam merespon keluhan penggunanya.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sempat terlintas di benak saya mengapa selama ini penyedia layanan jarang atau bahkan tidak pernah mencoba untuk menawarkan layanan mereka secara langsung kepada calon penggunanya ya? Kalau seandainya saja mereka lebih gencar mempromosikan produknya, tentu teman-teman saya tidak perlu bersusah payah harus meminta tolong ke saya apalagi sampai harus saya berikan rekomendasi. Jujur saja, saya mungkin akan kalah jago dibandingkan <i>customer service</i> dalam hal menjelaskan fitur dan layanan web hosting. Jadi mengapa harus bertanya ke saya?</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Salah satu layanan yang sudah saya ketahui keberadaannya sejak lama tetapi tidak pernah saya gunakan hingga detik ini adalah V<i>irtual Private Server </i>(VPS). Jadi, saya juga sebenarnya tidak tahu detail VPS ketika diminta menjelaskan. Namun, karena belum lama rasanya ada keperluan untuk menjelaskan VPS, terutama setelah mendapat email dadakan dari Domainesia tersebut, maka akhirnya saya belajar dan mencari tahu lebih dalam apa itu VPS. Yuk, mari kita belajar bersama!</div>
<br />
<h2>
<b>HASIL BELAJAR</b></h2>
<div style="text-align: justify;">
Saya mencoba merangkum hasil penelusuran saya dari salah satu website penyedia layanan hosting yang membahas cukup lengkap tentang VPS.</div>
<br />
<h3>
<b>Apa itu VPS?</b></h3>
<div style="text-align: justify;">
<i>Virtual Private Server </i>atau VPS memiliki nama lain yang tidak kalah populer, seperti <i>Virtual Server </i>(VS) dan <i>Virtual Machine</i> (VM). VPS atau VS atau VM adalah layanan yang sama, merupakan sebuah server "tidak fisik" yang sumber dayanya adalah server "fisik". Hah gimana? Jadi, misalkan kita punya 1 server fisik, nah, server ini di-"partisi" secara virtual menjadi misalnya 10 server virtual. Tujuannya adalah agar sumber daya yang besar dari 1 server fisik, bisa dimanfaatkan oleh banyak orang melalui server virtual (sesuai kebutuhannya). Alasan lainnya adalah, harga 1 server fisik sangatlah mahal, sehingga apabila kita hanya perlu kapasitas server yang kecil, maka menyewa 1 server fisik menjadi mubazir.</div>
<b><br /></b>
<br />
<h3>
<b>Kenapa Perlu VPS</b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Pada dasarnya ketika "kita yang butuh", maka kita tidak perlu banyak alasan untuk memilih VPS. Tetapi, karena saya yakin kita adalah para pemula yang butuh stimulasi, maka berikut ini setidaknya ada tiga alasan kenapa kita "kayaknya membutuhkan" VPS.</div>
<br />
<ol>
<li>Kita butuh <b>Stabilitas</b>. Server virtual menjanjikan kita memiliki performa maksimal tanpa dipengaruhi oleh <i>virtual-server </i>lainnya meskipun berada di satu server fisik yang sama.</li>
<li>Kita mau <b>Akses Penuh</b> ke server kita. Loh bukankah di hosting biasa juga diberikan akses? Ya, tetapi bukan akses penuh hingga bisa merancang sistemnya, atau bahkan instalasi software cPanelnya.</li>
<li>Kita <b>Gak Mau Keluar Budget Besar</b>. Inilah keunggulan server virtual, karena untuk mendapatkan fitur yang sama dengan server fisik biasa, kita cukup membayar misalkan 1/10-nya saja. Kita tidak perlu ribet memikirkan server fisik, maintenance, upgrade hardware, dan perintilan lainnya. Bahkan saat ini, layanan VPS sudah bisa dilanggan dengan biaya mulai dari 100 ribu per bulan. Sangat murah kan!</li>
</ol>
<b><br /></b>
<br />
<h3>
<b>Beda VPS dengan Hosting Biasa</b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Kita mungkin mengira bahwa keduanya merupakan hal yang sama. Apalagi secara definisi, VPS dan hosting punya fungsi yang sama untuk menyimpan data-data website. Tapi, ternyata VPS dan Hosting itu punya perbedaan. Setidaknya ada 3 aspek yang paling membedakan antara keduanya, yaitu (1) akses root, (2) alokasi sumber daya, dan (3) <i>operating system</i> (OS).</div>
<br />
<ol>
<li><b>Akses root</b> memberikan akses VPS tanpa batas untuk dioprek. Sehingga server bisa dirancang sesuai kebutuhan kita. Sementara hosting, kita tidak bisa mengakses rootnya.</li>
<li>Alokasi <b>sumber daya bebas</b> kita tentukan, mulai dari core CPU, bandwith, kapasitas ruang penyimpanan SSD, hingga besaran RAM. Sementara hosting, kita bahkan tidak tau berapa alokasi sumber daya yang disediakan oleh providernya. Inilah yang menjawab kenapa VPS mampu menjanjikan stabilitas yang tinggi.</li>
<li> <i><b>Operating system</b></i> bebas kita <i>install</i> sesuai kebutuhan dan preferensi kita.</li>
</ol>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<i>P.S. Emang rela server bagi-bagi? </i>Makanya<i> </i>udah langsung migrasi ke VPS saja! </blockquote>
<br />
<h3>
<b>Cara Kerja VPS </b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Server virtual mirip dengan <i>Virtual Box, </i>yaitu menciptakan server di dalam server.<i> </i>Namun, VPS berjalan dalam sistem server yang disebut <i>Node/Hypervisor</i>.</div>
<br />
<h3>
<b>Bingung Pilih Provider?</b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Ada banyak penyedia layanan VPS dalam dan luar negeri. Tetapi, saya hanya tahu bahwa Domainesia-lah penyedia <a href="http://www.domainesia.com/vm" target="_blank">VPS Indonesia termurah</a> yang terbaik diantara yang lain. Domainesia memberikan kemudahan mulai dari lokasi servernya di Indonesia, bahasa, hingga <i>technical support</i> yang siaga menuntaskan keluhan kita. Tetapi perlu diingat, bahwa VPS Domainesia bersifat <i>unmanaged</i>. Artinya kesalahan konfigurasi VPS menjadi tanggung jawab kita sendiri.</div>
<br />
<h3>
<b>Ini Tawaran Domainesia!</b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Domainesia menyediakan banyak paket berlangganan. Mulai paling murah, yaitu 100 ribu per bulan hingga paling mahal 4,8 juta per bulan. Semuanya bebas dipilih sesuai dengan kebutuhan (pribadi atau bisnis), dan tentunya alokasi budget. Semakin yakin kan bahwa penyedia VPN Indonesia termurah adalah Domainesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="606" data-original-width="1150" src="https://1.bp.blogspot.com/-wF37BjpLvtg/XZYqPDQU-3I/AAAAAAAAC-0/vw71cr7AzaIJR9udc81hESYb6xFX9I6WgCLcBGAsYHQ/s1600/Paket%2BDomainesia%2BVPS.jpg" /></div>
<b><br /></b>
<br />
<h3>
<b>Keunggulan Domainesia</b></h3>
<ol>
<li><b>Instant Spin</b>. Berkat fitur deploy dan spin VM, akses root bisa kita dapat kurang dari 40 detik.</li>
<li>Pakai <b>Native SSD </b>bro! Performa dan IOPS tinggi.</li>
<li>Node/Hypervisor dengan <b>spesifikasi tinggi</b>. Buktinya, VPS Domainesia didukung teknologi mutakhir seperti Dual Intel Xeon E5, min. 96 GB <i>ECC Registered Memory</i>, dan Enterprise SSD dengan RAID.</li>
<li>Disediakan <b>lisensi software</b>. Termasuk buat yang berbayar seperti CloudLinux dan Softaculous (free).</li>
<li>Pakai model <b><i>Kernel-based Virtual Machine </i>(KVM)</b> yang dikembangkan oleh Linux. Sistem ini memastikan antar VPS tidak saling mengganggu walaupun berada dalam <i>hypervisor </i>yang sama.</li>
<li>Bisa <b>bebas pilih OS</b>! Mulai dari Ubuntu, CentOS, Debian, dan custom ISO.</li>
<li>Bebas <i>install control panel, </i>mulai dari cPanel, Plesk, dan Webuzo.</li>
</ol>
<br />
<h2>
<b>Pesan Moral</b></h2>
<div style="text-align: justify;">
Setelah tahu apa itu VPS, nampaknya migrasi dari hosting ke VPS mau tidak mau harus <b>dilakukan sekarang juga!</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kita sudah sama-sama tahu ada banyak sekali keunggulan VPS dibandingkan hosting biasa. Apalagi ditambah layanan terbaik Domainesia, wajar kalau kita wajib "<b>Hati-hati berlangganan VPS di Domanesia",</b> karena keuntungannya yang gila-gilaan! Hati-hati kalau sudah terjebak, maka akan semakin sulit untuk menolak diajak.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="310" data-original-width="1138" src="https://1.bp.blogspot.com/-tfW6OIu7skA/XZYxPMncxOI/AAAAAAAAC_A/P6Dv03UlJ9k5zLhGsgg5RJ3x_Eh8fTJGACEwYBhgL/s1600/domainesia%2Bvps%2B20%2Bpersen%2Bdiskon.jpg" /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Saya pernah membuat tulisan tentang pentingnya menjadi terkenal dan dikenal pada era Revolusi Industri 4.0 <a href="https://www.afidbrilliana.com/2019/03/mahasiswa-pelajar-membangun-reputasi-di.html" target="_blank">di sini</a>. Misalnya saja dengan membuat website sebagai platform portfolio online, dan bahkan sebagai <i>landing page</i> yang berfungsi <a href="https://www.domainesia.com/tips/7-cara-membuat-cv-online-yang-menarik/" target="_blank">CV Online</a>! Sekarang sudah eranya mempresentasikan skill personal melalui media yang menarik agar mudah direkognisi, dikenal, dan mudah menjalin kontrak kerjasama dengan calon klien.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kita patut bersyukur karena ternyata Domainesia bisa mewujudkannya dengan mudah. Domainesia bisa bereskan CV Online berbasis website milik kita hanya dalam hitungan menit, tanpa perlu merogoh porsi besar uang bulanan kita, serta tanpa perlu khawatir <i>maintenance</i> sistemnya, karena semua ditangani secara profesional oleh Domainesia. Apalagi kalau ditambah dengan berlangganan VPS, maka dijamin performa platform kita menjadi semakin <i>powerful</i>.</div>
<br />
Tunggu apa lagi? Ada diskon 20% nih kalau daftar sekarang!<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Jangan takut dihubungi staf Domainesia, karena bisa jadi itu adalah awal kisah yang indah untuk segera migrasi ke layanan VPS Indonesia termurah milik Domainesia. Ya kan!?!!</blockquote>
<br />
<b><a href="http://www.afidbrilliana.com/" target="_blank">Afid Brilliana</a></b><br />
<br />
<br />
<b>Referensi:</b><br />
<ol>
<li>Dhimas. Kenapa Harus Pakai VPS untuk Website? [Internet]. Yogyakarta: Domainesia; [updated 2019 Mar 6; cited 2019 Oct 6]. Available from: https://www.domainesia.com/berita/kenapa-harus-pakai-vps/</li>
<li>Mengenal Virtual Server DomaiNesia [Internet]. Yogyakarta: Domainesia; [updated 2018 Sep 4; cited 2019 Oct 6]. Available from: https://www.domainesia.com/panduan/apa-itu-virtual-server/</li>
<li>Apa itu Virtualisasi KVM? [Internet]. Yogyakarta: Domainesia; [updated 2017 Sep 8; cited 2019 Oct 6]. Available from: https://www.domainesia.com/panduan/apa-itu-virtualisasi-kvm/</li>
</ol>
<br />
<ol>
</ol>
Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-51899845519041061622019-08-07T11:17:00.000+07:002019-08-07T22:08:30.955+07:00Terlibat di Pilmapres FKUI 2017: Bantuin Kak Fadhian Akbar!<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="400" data-original-width="800" src="https://1.bp.blogspot.com/-yPJ3_0AE2WQ/XTktR4IUBvI/AAAAAAAAC9g/bwPazKCkRic_Fw3KSoiZw2ZNxj6VjKXggCPcBGAYYCw/s1600/fadhian.jpg" /></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang, saya akan kembali menceritakan perjalanan pertama saya berkenalan dengan Kak Fadhian Akbar, Mahasiswa FKUI angkatan 2013. Kak Fadhian juga pernah menjabat sebagai Ketua LPP BEM IKM FKUI 2016. Pada kesempatan perdana ini, Kak Fadhian mengajak saya untuk berkolaborasi membuat sebuah video. Yaitu, Video Mahasiswa Berprestasi Kategori Aktivis. Penasaran bagaimana ceritanya? Mari kita mulai!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Awal Cerita</h3>
<div style="text-align: justify;">
Sekitar bulan Februari-Maret 2017 (kalau tidak salah), saya mendadak dihubungi oleh Kak Fadhian Akbar (FKUI 2013) untuk membantunya dalam proses membuat video mahasiswa berprestasi kategori aktivis. Kalau tidak salah, saat itu sedang modul Sel, Genetika, dan Biologi Molekuler (SGBM). Saya dihubungi hari jum'at malam.</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Saya menduga, Kak Fadhian saat itu menghubungi saya atas rekomendasi Kak Fadhli Waznan (FKUI 2013). Mengapa saya bisa berasumsi demikian, karena sebelumnya saya terlibat aktif membantu Kak Fadhli Waznan dan Kak Reza Haryo (FKUI 2013) yang maju kembali di kontestasi Pemira BEM IKM FKUI 2017. Waktu itu, saya menjadi penanggung jawab tim branding #SambungAsa.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Kembali lagi ke cerita Kak Fadhian, kebetulan sekali saat itu saya masih tidak memiliki kesibukan. Sehingga dengan beberapa pertimbangan, saya putuskan dengan cepat untuk turun tangan membantu Kak Fadhian. Malam itu Kak Fadhian mulai memaparkan bayangan dia dan beberapa contoh video yang dilihatnya dari youtube sebagai referensi konsep. Sabtu pagi obrolan berlanjut dan saya mulai persiapkan kebutuhan-kebutuhan shooting. Kak Fadhian yang kembali menghubungi tiba-tiba menanyakan apakah saya bersedia untuk ke tempat tinggalnya di daerah Cempaka Putih, Salemba, untuk melakukan <i>take shoot</i> pada hari minggu. Saya yang dari awal luput untuk menanyakan tenggat penyelesaian video cukup terkaget-kaget.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="1074" data-original-width="1600" src="https://1.bp.blogspot.com/-gj9q2ivUokA/XTkt-Vpd6BI/AAAAAAAAC9k/DUbOnOSgYAQimqsa2kwKvN47HsXfFuLhgCLcBGAs/s1600/fadhian-1.jpg" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<h3 style="text-align: justify;">
Perjalanan Dimulai</h3>
<div style="text-align: justify;">
Minggu pagi, ba'da subuh saya segera berangkat dengan membawa sejumlah peralatan. Lampu LED seadanya, microphone clip murah dari Jakarta Notebook (belinya hanya 4500, dan sekarang sudah rusak), tripod, dan satu <i>gear </i>lagi yang jadi andalan saya untuk proyek saat itu. Yaitu, <i>camera slider </i>ukuran 1 meter. Hanya dengan modal alat ini saja, saya bisa cukup percaya diri untuk bertemu Kak Fadhian layaknya seorang videografer profesional. Hahahaha.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Oh iya, saya malah lupa menyebutkan <i>gear </i>utama saya. Ada satu buah kamera DSLR besutan Canon seri EOS 80D dan laptop <i>ultrabook</i> kesayangan saya besutan ASUS.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Saat itu, saya masih tinggal di Asrama Mahasiswa UI. Saya naik ojek pangkalan, harganya 15 ribu dan berangkat ke Salemba dengan naik KRL. Saya berangkat dari stasiun Universitas Indonesia. Saat menyebrang ke peron arah utara, saya ditanyai oleh petugas KRL, "Ini besi buat apa mas?" tanyanya. Saya jawab, "Buat <i>shooting </i>Pak!". "Ini hati-hati mas, ujungnya tajem tuh, kalau bisa ditutup. hehehe," balas si bapak. Saya yang tidak mau berpanjang urusan pun hanya menjawab "Hehehe, siap pak."</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Selama di KRL pun saya dilihatin terus oleh penumpang lainnya. Mungkin mereka penasaran dengan barang-barang yang saya bawa. Agaknya tidak lazim ya apabila ada anak muda bawa tas banyak ditambah bawa besi mengkilat dua di minggu pagi dan naik KRL sendirian. Tapi, ini hanya persepsi saya saja. Hahahaha.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiba di stasiun Cikini, saya segera turun dan memesan gojek ke arah cempaka putih. Driver gojek terlihat kepayahan membonceng saya karena barang bawaan saya yang bingung ingin meletakkannya dimana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Konsep dan Eksekusi</h3>
<div style="text-align: justify;">
Begitu saya sampai di rumah kontrakan Kak Fadhian, saya segera diajak berdiskui tentang konsep videonya. Saya ditunjukkan video profil Iman Usman yang dibuat oleh Agung Hapsah, lalu ada video profil KM ITB juga, dan masih banyak video lainnya. Kak Fadhian menantang saya apakah saya bisa membuat efek-efek seperti di video itu. Saya yang setengah menyanggupi, akhirnya iseng mencoba membuat <i>trial footage</i>. Kemudian saya simulasikan proses <i>editing</i>-nya, dan ternyata bisa mirip dengan cara Agung Hapsah membawakan profil Iman Usman di video miliknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses pembuatan berlangsung terus hingga malam dan kami butuh penerangan ekstra untuk merekam <i>footage </i>foto-foto Kak Fadhian selama berada di luar negeri. Beruntung, Kak Fadhian sangat baik karena semua proses cetak dan memasukkan foto ke bingkai dibantu penuh oleh Kak Fadhian. Ia juga bersedia membuat script narasi yang akan direkam malamnya. Tidak hanya itu, beberapa file kompilasi foto juga Ia bantu <i>mengedit</i> menggunakan <i>Adobe Photoshop</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat shooting akan dimulai, sebenarnya terjadi kebingungan terkait <i>dresscode </i>yang dipakai oleh Kak Fadhian. Mulai dari kaos, pakai jaket Gryffindor-nya Harry Potter, dan kemeja batik. Setelah beberapa kali dicoba, ternyata pakai batik memang lebih pas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="935" data-original-width="1600" src="https://1.bp.blogspot.com/-J5bC2q8Ut30/XTkuNGNa0pI/AAAAAAAAC9o/Lt5-6iN26B0PcXveEC7OBDTwxEDwfj8EACLcBGAs/s1600/fadhian-2.jpg" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="910" data-original-width="1600" src="https://1.bp.blogspot.com/-NzcDdkwiAn0/XTkuY0N1y4I/AAAAAAAAC9w/D5r1lrjdjFQrzoDSJja2hZ-oyLRbfD45wCLcBGAs/s1600/fadhian-3.jpg" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Ujung Cerita</h3>
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah, seluruh kegiatan shooting selesai sekitar jam 6 sore. Selanjutnya, saya memulai proses editing dan selesai sekitar jam 2 pagi. Di tengah proses editing, sempat ada kebingungan, siapakah yang akan mengisi voice over di videonya? Awalnya, Kak Fadhian menawarkan Kak Fatrian untuk mencoba. Namun, nampaknya dirasa tidak terlalu cocok dengan videonya. Pada akhirnya, Kak Fadhian meminta saya sendiri yang untuk mengisi voice over-nya. Ini adalah pengalaman saya mengisi voice over dan jujur sangat menegangkan. Salah satu pertimbangan yang terlintas adalah: "kira-kira akan ada yang mengenali suara saya tidak ya?". Saya justru banyak berharap bahwa suara saya ini tidak ada yang mengenali. Ya, karena pasti akan malu apalagi kalau ternyata tidak bagus kan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seluruh proses editing selesai mendekati subuh. Sekitar jam 2 atau 3 pagi. Kemudian, saya melakukan rendering dan membiarkannya selesai sendiri. Sementara saya memutuskan untuk tidur. Cukup lelah dan mengantuk. Apalagi paginya saya ada kuliah MPKT. Usai Shalat Subuh, saya perlihatkan hasil final dari videonya kepada Kak Fadhian. Dia sangat terkesan dan ini artinya tugas saya selesai!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya berpamitan, dan Kak Fadhian membantu membereskan alat-alat yang masih berserakan. Saya harus segera kembali ke Depok. Saya ingat bahwa saya naik kereta pertama ke arah Bogor dari Stasiun Manggarai. Selama perjalanan, saya tertidur!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tepat terbangun saat berada di Stasiun UI dan ini tentu menegangkan. Karena kalau harus terlewat, saya tidak tahu lagi harus terbuang waktu berapa lama gara-gara tertidur di kereta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>End.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, begitulah sedikit dari cerita saya dan keterlibatan saya selama proses pembuatan video mahasiswa berprestasi kategori aktivis untuk Kak Fadhian. Tentunya ada lebih banyak detail cerita lainnya yang tidak saya tulis untuk meringkas alur kisah ini. Terima kasih Kak Fadhian karena telah menyempatkan saya berkarya bersama Kakak. Semoga kita berdua terus bisa sukses dan selalu dilancarkan dalam mengejar karir di bidang yang kita tekuni.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Lama berselang setelah pertemuan ini, saya sempat diberitahu Kak Fadhian bahwa dirinya sangat senang dan bersyukur karena video ini tidak hanya "bekerja" saat pemilihan mapres saja. Sekarang, video ini bahkan bisa menjadi sebuah profile video yang cukup inspiratif dan memotivasi ketika ditayangkan di hadapan banyak orang.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kak Fadhian saat ini sedang menjalani <i>half-minor</i> di FK Universitas Leiden, Belanda (Leiden University Medical Center/ LUMC). Semoga sukses selalu ya, Kak!<br />
<br />
<b>Video Kak Fadhian Akbar</b> dapat dilihat di bawah ini!<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/AL6NIDvzDts/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/AL6NIDvzDts?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br /></div>
Apakah kamu punya cerita seru seperti punya saya?<br />
Ayo ceritakan dan biarkan saya membacanya!<br />
<br />
<b><a href="http://www.afidbrilliana.com/" rel="nofollow" target="_blank">Afid Brilliana</a></b></div>
Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-60374475386042927622019-07-31T22:47:00.000+07:002019-08-01T21:33:31.101+07:00Kemahasiswaan UI 2019 Hadiahi Saya Voucher Sodexo<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="400" data-original-width="800" src="https://1.bp.blogspot.com/-M76mmOyDhCg/XTkhNwnpf2I/AAAAAAAAC9Q/-EfrJK7NDhI1GGl2ylVyQV6gDRLSRZ2oACLcBGAs/s1600/sodexo.jpg" /></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa waktu lalu, Kemahasiswaan UI sedang mengadakan pendataan rutin prestasi UI. Baik prestasi akademik maupun non-akademik untuk periode 2018-2019. Saya yang tidak sengaja melihat informasi tersebut di beranda gw.hotspot.ui.ac.id lantas membacanya. Tapi sebenarnya, yang paling menarik adalah karena ada <i>giveaway</i> bagi <i>submiter </i>yang beruntung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa giveaway yang ditawarkan, mulai dari tiket nonton Avengers End Game hingga voucher sodexo. Sayangnya saya terlambat, sehingga kesempatan yang tersisa adalah untuk mendapatkan hadiah voucher sodexo saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebetulan hari itu adalah hari terakhir, sehingga saya tuntaskan untuk merekap prestasi apa saja yang diperoleh. Cukup ribet sebenarnya karena harus menyertakan <i>scan </i>sertifikat, foto penyerahan juara, dan juga link berita. Beruntung semua lomba yang pernah saya ikuti sudah terpampang di website fk.ui.ac.id. Meskipun saya agak <i>deg-degan</i> karena malam itu link berita di website FKUI tidak bisa diakses.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya sebenarnya tidak terlalu berharap karena saya tahu pasti banyak orang yang juga mengumpulkan data prestasi karyanya. Nah, pada tangggal 23 Mei 2019, saya dihubungi oleh salah satu staff kemahasiswaan dan dikatakan bahwa saya berhasil menang <i>giveaway </i>ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="720" src="https://1.bp.blogspot.com/-QJ_1FLfwRds/XTh85JCsGXI/AAAAAAAAC8w/BfcC2lKZaHcIA3Xr2otS0cbxlmEH2l4dgCLcBGAs/s1600/IMG-20190523-WA0000.jpg" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya cukup senang dan ini juga pertama kalinya mendapat voucher sodexo. Voucher sodexo diproduksi oleh <b>Sodexo Motivations Solutions Indonesia</b>. Voucher sodexo ini termasuk salah satu giftpass yang bisa diberikan sebagai <i>giveaway</i>, hadiah ulang tahun, hadiah kuis, bonus untuk karyawan, dan masih banyak lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain sodexo, ada beberapa voucher yang juga mirip seperti MAP, McDonald, dan juga Carrefour. Kelebihan menggunakan bentuk voucher adalah, kita tidak perlu memberikan uang cash dan merchant yang dapat menerima voucher ini juga banyak. Mulai dari makanan, <i>fashion, games, hotel & travel, lifestyle</i>, dan masih banyak lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tertarik untuk memiliki atau memberikan voucher Sodexo versi kamu sendiri?<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kamu bisa mengunjungi website Sodexo <a href="http://giftpass.sodexomerchant.com/" rel="nofollow" target="_blank">di sini</a> atau jika ingin membeli langsung, bisa <a href="https://beli.sodexovoucher.com/" target="_blank">di sini</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" src="https://1.bp.blogspot.com/-pzlMfBUJXHw/XTh9j8a_6MI/AAAAAAAAC9A/JegHnAUiJScdeMNTWFGULXSW9mBvi2T7gCLcBGAs/s1600/20190619_170605.jpg" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terima kasih banyak Direktorat Kemahasiswaan UI 2019 atas giveaway-nya. Semoga kinerja dan target program-program Kemahasiswaan UI bisa tercapai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Sukses Universitasnya, Bahagia Mahasiswanya!</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah kamu pernah punya pengalaman serupa seperti saya?</div>
<div style="text-align: justify;">
Coba ceritakan dan biarkan saya juga ikut membacanya!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://www.afidbrilliana.com/" target="_blank">Afid Brilliana</a></b></div>
Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-25518299160111829022019-07-24T17:59:00.003+07:002019-07-24T22:46:41.074+07:00Promo Menarik Kereta Bandara Soekarno-Hatta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="400" data-original-width="800" src="https://1.bp.blogspot.com/-dav6xx1eYwE/XTg57Cn7h5I/AAAAAAAAC8M/b1-2oyJgjvAarbU9w8wLfHEVjsa0plyEQCLcBGAs/s1600/kabadndara.jpg" /></div>
<br />
Pasca liburan Idul Fitri 2019, saya yang kembali dari kampung halaman menuju Jakarta menyempatkan diri untuk naik kereta bandara Railink Soekarno Hatta dari Stasiun Terminal Bandara ke Stasiun BNI City (Sudirman Baru).<br />
<br />
Secara umum, tidak banyak yang berbeda dari perjalanan saya kali ini. Namun, saya menyoroti adanya beberapa perubahan kecil yang teramati oleh saya. Apa sajakah itu?<br />
<br />
<h3>
Nomor Seat tidak ditentukan</h3>
Jika anda sadar, tiket kereta bandara saat awal mencantumkan nomor tempat duduk yang berisi kombinasi kode gerbong dan nomor urut kursi. Silakan lihat di tulisan saya yang <a href="https://www.afidbrilliana.com/2019/06/pengalaman-pertama-naik-kereta-bandara.html" target="_blank">ini</a>. Tapi kali ini, saya tidak menemukan itu. Artinya, saya bebas untuk duduk sesuka hati dimanapun.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" src="https://1.bp.blogspot.com/-OrucQ72mLrU/XTg1cjfrLsI/AAAAAAAAC7c/t-4TwpGQz28hb11fwbVNJnVWAkTZXStZwCLcBGAs/s1600/20190613_095258.jpg" /></div>
<br />
Nah, selain itu terdapat informasi yang lebih penting. Yaitu, kereta bandara Soekarno Hatta kini menawarkan sejumlah promo menarik. Promo-promo ini sebenarnya sudah saya harapkan hadir sejak lama. Namun, nampaknya marketing Railink baru tersadar untuk merilisnya akhir-akhir ini.<div>
<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" src="https://1.bp.blogspot.com/-A0UO4AnFfeQ/XTg6EWsXBpI/AAAAAAAAC8Q/GNwrmKYuE_060sp12e1TjVmzpmkaF19ggCLcBGAs/s1600/20190613_095341.jpg" /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" src="https://1.bp.blogspot.com/-x8b_CKx2s4s/XTg6EVIqwpI/AAAAAAAAC8U/K9AGRwIYWRgh8oWR7mgsHEZTLOoieca6QCEwYBhgL/s1600/20190613_095451.jpg" /></div>
<br />
<h3>
Group Booking</h3>
Bila kita bepergian bersama teman, minimal 3 orang, kita akan mendapat penawaran harga spesial.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="587" data-original-width="562" src="https://1.bp.blogspot.com/-FsDwz9tQNYE/XTg3lOC9XrI/AAAAAAAAC7o/2GozBulRGqUlHhW95IQXUhkWW7iTdPYpACLcBGAs/s1600/01groupbooking.jpg" /></div>
<br />
<br />
<h3>
Tiket Flexi</h3>
Bisa kita gunakan apabila ingin memesan tiket di tanggal tertentu tapi kita belum tahu akan digunakan jam berapa.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="587" data-original-width="562" src="https://1.bp.blogspot.com/-bAZbbNynqWU/XTg3qOAzCZI/AAAAAAAAC7s/r0_5zwKGfdEKZbAyxrXkTkT7fxHGNsIqQCLcBGAs/s1600/02flexi.jpg" /></div>
<br />
<br />
<h3>
Corporate Member</h3>
Tawaran bagi perusahaan-perusahaan untuk memberikan benefit bagi karyawannya yang rutin menggunakan kereta bandara. Langganan membership sehingga perjalanan akan dibayarkan oleh perusahaanmu. Ini mirip seperti voucher gojek yang biasa diberikan perusahaan-perusahaan sebagai uang ganti transport.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="587" data-original-width="562" src="https://1.bp.blogspot.com/-R_qqdqnHkTw/XTg3ueh6VZI/AAAAAAAAC7w/2sGxEXRFyg8qnzgknO4GVmECfKiu9tCpwCLcBGAs/s1600/03corporate.jpg" /></div>
<br />
<br />
<h3>
Prefeq Rider</h3>
Mirip seperti beli kuota internet. Jadi, kita bisa beli harga paket bulanan sesuai dengan seberapa banyak perjalanan kita dalam sebulan dan akan mendapat potongan spesial dari Railink.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="587" data-original-width="562" src="https://1.bp.blogspot.com/-jtXjVu79Yh0/XTg3zvp00nI/AAAAAAAAC70/uoNcSpUSM8Eb1NyWehaBkCCBTV_Hnf2JACLcBGAs/s1600/05prefeq.jpg" /></div>
<br />
<br />
<h3>
Aplikasi Railink</h3>
Setahu saya, dulu kita bisa membeli tiket kereta bandara melalui web dan aplikasi KAI. Tapi sekarang, tersedia aplikasi khusus untuk kereta bandara yang dirilis oleh Railink.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="587" data-original-width="562" src="https://1.bp.blogspot.com/-msQeLanZmyQ/XTg35EwtTnI/AAAAAAAAC74/Pqzr-HQ3pVsZ8mGPfPMCpZ3I14pHWIamgCLcBGAs/s1600/04app.jpg" /></div>
<br />
<br />
Tertarik untuk coba promo yang mana saja?<br />
<br />
<b><a href="https://www.afidbrilliana.com/" target="_blank">Afid Brilliana</a></b></div>
Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-5752668189045023052019-06-15T15:23:00.003+07:002019-06-15T15:26:51.497+07:00Pengalaman Pertama Naik Kereta Bandara SHIA<h2>
<span style="background-color: white; font-size: large;">Kereta, Kereta, dan Kereta Lagi</span></h2>
<span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Alhamdulillah sudah bisa liburan. Kemarin baru saja sampai rumah. Alhamdulillah juga akhirnya bisa menyempatkan naik kereta bandara.</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;" />
<h3>
<span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">KRL - Kereta Bandara - Kalayang</span></h3>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-6C0KHlzx3ZU/XQSotlpJocI/AAAAAAAAC5c/QeDbyk8-fqAVpBjzBkjgZwrOvDSMZ-r8ACLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47693666_273829966622470_7911573708274094083_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1080" src="https://1.bp.blogspot.com/-6C0KHlzx3ZU/XQSotlpJocI/AAAAAAAAC5c/QeDbyk8-fqAVpBjzBkjgZwrOvDSMZ-r8ACLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47693666_273829966622470_7911573708274094083_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Harga Tiketnya KA Bandara adalah 70 Ribu</td></tr>
</tbody></table>
<span id="goog_792879454"></span><span id="goog_792879455"></span><br />
<br style="background-color: white; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;"><b>Perasaannya?</b></span><br />
<ul>
<li><span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Seru banget, karena pengalaman pertama.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Mudah banget, karena gakperlu pindah-pindah jenis transportasi.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Gak murah-murah banget, karena kalau naik Grab Car atau Go Car sih ini murah banget, tapi kalau naik damri sih masih murahan damri.</span></li>
</ul>
<br style="background-color: white; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Keren sih, karena ngelihat kereta dan shelter keretanya aja berasa pingin bilang wow terus.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;"><br /></span>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Tutorial naik kereta bandara tersedia banyak di google, cari aja. Hahahaha</span></blockquote>
<br />
<br style="background-color: white; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Cuman ingin berpesan, ini kan teman-teman saya banyak yang suka ke bandara, alangkah baiknya kalau dicoba naik ini kereta bandara.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Sayang banget karena yang naik masih belum terlalu banyak. Ya, ada 2 jenis penumpang kereta bandara: <b>(1)</b> yang emang mau ke bandara; dan <b>(2)</b> eksekutif muda yang biasanya naik dari stasiun BNI City dan turun di stasiun Duri.</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Sekali lagi silakan dicoba.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Keretanya gak ngetem kok. Jadi kita harus <i>stay</i> di peron kayak naik KRL biasa.</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Cuman yang saya bingung, stasiun BNI City itu ada 3 lantai. Lantai G buat peron dan naik keretanya. Lantai 1 buat ruang tunggu. Lantai 2 buat beli tiket. Nah jadi kayak naik-turun gitu. Hahahaha mungkin maksudnya biar olahraga kali ya.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;"><br /></span>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; font-family: , "blinkmacsystemfont" , "segoe ui" , "roboto" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;"><b>Update: </b>Pas terakhir naik KA Bandara pada 13 Jui 2019, <i>vending machine </i>tiket tidak lagi di atas, melainkan berada di lantai 2. Jadi tidak perlu naik-turun lagi :))</span></blockquote>
<h2>
<br />Kumpulan Foto-Foto</h2>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-YdgKTfd_7l0/XQSpFnnBlzI/AAAAAAAAC54/q2NoiD-xXGkjfhgrIJxkD-z9EcCg696VACLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47691753_2277488352501602_1041691848551720370_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1080" src="https://1.bp.blogspot.com/-YdgKTfd_7l0/XQSpFnnBlzI/AAAAAAAAC54/q2NoiD-xXGkjfhgrIJxkD-z9EcCg696VACLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47691753_2277488352501602_1041691848551720370_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Selamat Datang di Stasiun BNI City</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-n_dm4C76dmY/XQSpDt2RyRI/AAAAAAAAC5s/GDu327aoP9wDijmGYuhT1lMSCnbCCfiNwCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47690464_623502844749136_6143846416516954878_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1080" src="https://1.bp.blogspot.com/-n_dm4C76dmY/XQSpDt2RyRI/AAAAAAAAC5s/GDu327aoP9wDijmGYuhT1lMSCnbCCfiNwCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47690464_623502844749136_6143846416516954878_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Waiting Room KA Bandara di Stasiun BNI City</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-A_en5F6xSL0/XQSpHJV6yHI/AAAAAAAAC6A/hIwZFg91LvYCwB3EAnRVa7UqAYgearflgCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_49744002_227476344820752_6041778239610551231_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1080" src="https://1.bp.blogspot.com/-A_en5F6xSL0/XQSpHJV6yHI/AAAAAAAAC6A/hIwZFg91LvYCwB3EAnRVa7UqAYgearflgCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_49744002_227476344820752_6041778239610551231_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peron Keberangkatan</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Sm_zDdPaNwg/XQSpDbQU5dI/AAAAAAAAC5o/ulGV3ba_Cq4IrQix0RPlHEL2BwXY-oOHQCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47582751_2287063581537362_2262878316564592060_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1080" src="https://1.bp.blogspot.com/-Sm_zDdPaNwg/XQSpDbQU5dI/AAAAAAAAC5o/ulGV3ba_Cq4IrQix0RPlHEL2BwXY-oOHQCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47582751_2287063581537362_2262878316564592060_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peron Keberangkatan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Wc6gxdfn3UY/XQSpDaRlzhI/AAAAAAAAC5k/o7iueF2XOt0K3a-Ix6b2EAm_QzUmBcn1QCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47690428_576677626091401_7497696486686290892_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1080" src="https://1.bp.blogspot.com/-Wc6gxdfn3UY/XQSpDaRlzhI/AAAAAAAAC5k/o7iueF2XOt0K3a-Ix6b2EAm_QzUmBcn1QCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47690428_576677626091401_7497696486686290892_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Interior KA Bandara</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-bRtfZYifYdY/XQSpFct33tI/AAAAAAAAC50/xncDS0UWf1w7A2Itj4gzM-yJnvf9WXk5wCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47691571_512342085940602_5441701351841428168_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1080" src="https://1.bp.blogspot.com/-bRtfZYifYdY/XQSpFct33tI/AAAAAAAAC50/xncDS0UWf1w7A2Itj4gzM-yJnvf9WXk5wCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47691571_512342085940602_5441701351841428168_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Terminal KA Bandara di Bandara Soekarno Hatta</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-rBSwCD8tmr4/XQSpN3wH2UI/AAAAAAAAC6E/tsNgHEANLVcvdVFR4EMUZ6whzVVLGqmuQCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_49336143_225181021718004_7915979724140452193_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1080" src="https://1.bp.blogspot.com/-rBSwCD8tmr4/XQSpN3wH2UI/AAAAAAAAC6E/tsNgHEANLVcvdVFR4EMUZ6whzVVLGqmuQCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_49336143_225181021718004_7915979724140452193_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasana Stasiun KA Bandara di Soekarno Hatta dari Lantai 2</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-IGfSNpgrKw8/XQSpFUNTD_I/AAAAAAAAC5w/d_KnbR2w2QgVIEGZ4qOZK9N76WOCPMreQCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47694389_1009410379267554_9198164648273044528_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1080" src="https://1.bp.blogspot.com/-IGfSNpgrKw8/XQSpFUNTD_I/AAAAAAAAC5w/d_KnbR2w2QgVIEGZ4qOZK9N76WOCPMreQCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47694389_1009410379267554_9198164648273044528_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cockpit Crew KA Layang yang beroperasi di Bandara Soekarno Hatta</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-krouw7JSOoA/XQSpGdhtiVI/AAAAAAAAC58/hwTHQt5WlNUwhKfqSoygkWaa_7a223jPwCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47694521_341810393073073_8740531819557043205_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1080" src="https://1.bp.blogspot.com/-krouw7JSOoA/XQSpGdhtiVI/AAAAAAAAC58/hwTHQt5WlNUwhKfqSoygkWaa_7a223jPwCLcBGAs/s1600/afidbrilliana_47694521_341810393073073_8740531819557043205_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Interior KA Layang</td></tr>
</tbody></table>
Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8821770385871789452.post-52238520668696455242019-05-23T14:25:00.001+07:002021-03-24T15:08:27.084+07:00Bingung menemukan hosting terbaik? Domainesia saja!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="400" data-original-width="800" src="https://2.bp.blogspot.com/-uC9_xUFe5N0/XOZKf-lt90I/AAAAAAAAC4U/UzioLV1buMcn3pjNLLOUodrJSb7AMVBWQCLcBGAs/s1600/blog%2Bdomainesia.jpg" /></div>
<br />
Dewasa ini semakin banyak penyedia layanan hosting web di Indonesia. Setiap layanan hosting hadir menawarkan kelebihan dan fleksibilitas layanan unggulannya masing-masing. Namun, seperti apakah kerja layanan web hosting bekerja dan dimana kita bisa memperoleh layanan tersebut?<br />
<br />
Layanan web hosting bekerja layaknya dua pihak yang saling terhubung. Satu berperan sebagai <i>client</i> dan satu lagi berperan sebagai <i>server</i>. Semua penyimpanan informasi terpusat di <i>server</i>, sehingga ketika <i>client</i> membutuhkan suatu informasi, maka <i>client </i>akan mengirimkan <i>request</i> ke <i>server</i>. Selanjutnya, <i>server</i> akan merespon permintaan itu dengan mengerjakan perintahnya dan mengirimkan <i>output</i>-nya kembali ke <i>client</i>. Cara kerja seperti ini pula yang menjadi dasar protokol <i>client-server</i> pada Telnet.<br />
<br />
<a href="https://www.domainesia.com/berita/pengertian-dan-fungsi-teknologi-telnet/" target="_blank">Telnet</a> atau <i>Telecommunication Network </i>merupakan suatu virtual terminal untuk mengontrol target (bisa <i>server</i> atau komputer) dari jarak jauh. Konsep ini kemudian lebih umum kita kenal sebagai <i>Remote Access</i>. Fitur ini kian berkembang sehingga memungkinkan <i>client </i>dapat mengakses layanan publik yang terdapat di internet, seperti repositori perpustakaan maupun <i>online database</i>. Tapi yang perlu diingat adalah fungsi telnet masih sangat dasar dan terbatas sehingga dibutuhkan pengembangan lebih jauh agar dapat diaplikasikan sesuai kebutuhan kita.<br />
<br />
Nah, daripada bersusah payah merancang semuanya sendirian, sebenarnya kita telah mengenal layanan web hosting dengan fitur serupa namun jauh lebih canggih. Kita bahkan bisa menciptakan server milik kita sendiri secara virtual. Melalui web hosting pula, kita bisa menghadirkan layanan yang dapat diakses banyak orang melalui internet.<br />
<br />
<h4>
Lantas dimana kita bisa mulai untuk memiliki web hosting sendiri?</h4>
Untungnya, di bulan Ramadhan edisi #CariBerkah, domainesia.com sebagai penyedia web hosting terbaik di Indonesia memberikan diskon 25% untuk pendaftaran web hosting baru, lengkap dengan fitur gratis domai, dan gratis SSL selamanya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="320" data-original-width="820" src="https://1.bp.blogspot.com/-qpP9_5Bdv14/XOZFPrg5HpI/AAAAAAAAC3w/HpNX18Agm1Q_495_9u_QU20T_0dge_GvgCLcBGAs/s1600/domainesia%2Bcari%2Bberkah.png" /></div>
<span id="goog_338252921"></span><span id="goog_338252922"></span><br />
Domainesia akan membantu kita memperoleh hosting murah terbaik untuk seluruh kebutuhan kita. Mulai dari kebutuhan web hosting personal, hingga kebutuhan bisnis skala besar. Kita juga tidak perlu khawatir, karena infrastruktur cloud Domainesia telah dilengkapi dengan SSD super cepat dan stabil, dilengkapi anti virus dan anti malware, mail spam filter, serta backup harian ke cloud.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="523" data-original-width="1187" src="https://1.bp.blogspot.com/-MCLAGL7IGuk/XOZFyX8xWNI/AAAAAAAAC34/Hdi4XHCTDLUPIsLeaUAqvvXDeuLvbl5kQCLcBGAs/s1600/layanan%2Bdomainesia.PNG" /></div>
<br />
Kita juga bebas memilih lokasi server di 4 pusat data yang tersebar di Indonesia, Singapura, Amerika, dan Jepang. Performa website kita juga dijamin lebih cepat dengan hadirnya CloudFlare Railgun. Serta banyak pilihan untuk membangun website, mulai dari hosting wordpress, hingga dukungan teknologi Node.js, Phyton, PHP, Ruby, dan binary Linux.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="288" data-original-width="1152" src="https://4.bp.blogspot.com/-pvM8H9DKyVA/XOZF4Xbp8_I/AAAAAAAAC38/vF6fCB0BTpcwaAzElLLSsQsRWJFqYSdQwCLcBGAs/s1600/wordpress%2Bdomainesia.PNG" /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="442" data-original-width="1600" src="https://1.bp.blogspot.com/-w7urJ82nZEg/XOZF4_SIJJI/AAAAAAAAC4A/EcXHHO4u2UcGKa87OAkTJhssHec6YcrFgCEwYBhgL/s1600/fitur%2Bdomainesia.PNG" /></div>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: large;">Segera dapatkan akun web hosting murah terbaik di Indonesia di <a href="http://www.domainesia.com/hosting">www.domainesia.com/hosting</a></span></blockquote>
<br />
<b><a href="http://www.afidbrilliana.com/" target="_blank">Afid Brilliana</a></b>Afid Brilliana Putrahttp://www.blogger.com/profile/17193995603483216829noreply@blogger.com0