[Persiapan dan Trik SBMPTN 2017] Tanya Jawab Pengalaman SBMPTN 2016



Sebentar lagi, SBMPTN 2017 akan berlangsung. Selama beberapa hari kedepan, siswa kelas XII di Indonesia akan dipenuhi rasa tegang dan was-was. Banyak yang bertanya kepada saya tentang persiapan dan trik menghadapi SBMPTN. Beruntung, beberapa waktu lalu saya sempat mendokumentasikan hasil tanya-jawab bersama siswa-siswa di salah satu bimbingan belajar.

Semoga salah satu pertanyaan yang ingin teman-teman tanyakan termasuk dalam pembahasan di bawah ini. Jika tidak ada, teman-teman boleh meninggalkan komentar di bawah. Suatu saat pasti akan saya balas. Selamat membaca!

----------------------------------

1. Hayyu: Mas belajarnya jadwalnya kayak gimaan dulu? Pelajaran yg menurut mas susah apa ?
1. Dulu saya fokus ke UN dan baru belajar SBMPTN setelah UN selesai. Kala itu jadwalnya di inten begini.

07 Mulai Diskusi
10 Mulai Kelas
14 Selesai Kelas

15-22 saya mengerjakan soal kuis, diskusi, dan progress.

Jadi, soal diskusi untuk besoknya biasanya sudah saya kerjakan malam sebelumnya. Karena waktu ketika les di inten biasanya tidak cukup untuk membahas semua soalnya.

Menurut saya yang paling susah ya Biologi, hahaha. Buktinya, saya baru paham tanaman c3, c4, dan cam gara2 minta tambahan di Inten.

2. Ilham : mas dulu belajarnya teorinya dulu semua apa langsung terjun ke soal?
2. Belajar teori dan belajar soal. Jadi, bersamaan. Kalau di inten, biasanya tiap lembar soal yang diberikan merupakan 1 topik.

Misal nih, optik, ya saya belajar optik terus langsung kerjakan soalnya. Kalau bingung, buka lagi teorinya. Dipahami lebih dalam.

Kalau membaca teori terlalu lama juga gak baik, karena tidak tahu eksekusinya. Dan langsung mengerjakan tanpa tahu teori juga gak baik, karena itu sama aja buta.

3. Rini : Nilai2 tryout nya di inten dulu naik turun atau gimana mas?
3. Nilai tryout pasti naik turun. Faktornya jelas, keadaan mental dan emosi. Tapi kalau dibuat trendline nya, kecenderungan nilainya naik.

Try out awal-awal berkisar 30-40 %
Akhir2 sekitar 59-60%

Tertinggi saya 62%

Ini kalau tidak salah ya, karena kartu progressnya ditinggal di malang 😅

4. pernah ngerasa minder karena dapat tryout yang kurang dari PG gak mas? cara ngatasinnya gimana?
4. Saya dulu gak lihat passing grade. Entah ini bego atau gimana. Ya, namanya juga belum menentukan secara pasti jurusan yang diinginkan jadinya belum tahu nih bakal kemana.

Tapi saya mau cerita sebuah keajaiban. Sewaktu awal intensif, saya menuliskan tujuan saya di kertas progress sama dengan pilihan snmptn. Yaitu FKUB. Nah, dan selama itu pula nilai try out saya masih berkisar 40%. Tidak bisa meningkat. Saya terus berpikir dan berkonsultasi. (Apalagi, saya melankolis).

Nah, ada suatu waktu sebelum pengumuman snmptn, saya memutuskan mengubah jurusan saya dari FKUB menjadi FKUI. Saya ingat betul, huruf B nya di tip-ex dan diganti huruf I. Bahkan diterawang pun masih jelas.

Nah, semenjak kejadian itu, nilai passing grade saya naik dan nyerempet 60%. Kalau tidak salah sekitar 56-58%.

5. Harum: Mas, kehidupan di ui gimana? Mahal ndak sih biaya hidupnya?
5. Biaya di UI kita bagi 2, ya.

1. Biaya Kuliah
Ada 2 skema pembayaran.
a. BOP Berkeadilan, besarnya 0-7,5 (syarat: memakai berkas)
b. BOP Pilihan, besarnya 10, 12,5 dan 15 (tidak ada syarat)

2. Biaya Hidup
Asrama UI: 300 ribu/bulan
Kos: 600-1.500 /bulan
Apartemen: 2.5-3 /bulan

Untuk makan boleh dikondisikan masing2. Biasanya tergantung lokasinya. Kantin paling mahal di UI itu kantinnya FE dan RIK (rumpun ilmu kesehatan).
Kisarannya, 5-25 /makan

6. Nanisah: Kenapa memilih kedokteran mas, kan biologi nya rata2 tapi fisikanya Joss?
6. Karena prinsip saya adalah mengejar yang terbaik. Saya yang awam dan tidak tahu sama sekali apa itu jakun, bikun, dll hanya berpatokan pada satu hal. Kalau yang daftar fkui banyak dan persaingannya tinggi, pasti fakultasnya bagus dong. Apalagi menyandang nama bangsa ini.

Selain itu, yang saya kejar adalah tidak hanya kompetensi lulusan dokter saja.

Di Indonesia ada 83 fakultas kedokteran. Mulai dari akreditasi A hingga C. Ini data sebelum moratorium FK ya. Bisa dibayangkan, setiap tahunnya jumlah lulusan dokter di Indonesia itu sangat banyak. Menurut statistik, Indonesia sebenarnya tidak kekurangan dokter. Hanya persebarannya saja yang tidak merata. Nah, lalu apa yang ingin dikejar ketika menjadi dokter lulusan FKUI?

Saat pertama kali ospek, kami ditanyai oleh dokter bagian kemahasiswaan. (Jatuhnya, ini demotivation). Siapa disini yang di daerahnya ada FK? Yang angkat tangan banyak sekali jumlahnya. Kami dibentak, terus ngapain jauh-jauh ke FKUI? Kalian ini menuh-menuhi kuota saja. Asal kalian tahu, anak FKUI itu terkenal sombong, egois, dan apatis. S1 FKUI itu tidak bagus-bagus amat. Yang bikin bagus itu spesialisnya. Jangan bangga kalian bisa masuk UI. Anak FK lain itu jauh lebih bagus, terkenal bisa bersosial dan tanggap terhadap situasi.

Yang diatas boleh dimaknai sendiri ya.

Kedua, kami sering ditanyai seperti ini: Kalian cita-citanya apa? Pasti bingung kan, wong daftar FK ya berarti mau jadi dokter. Tapi maksud beliau adalah, jauh-jauh ke FKUI harusnya punya lebih dari sekedar dokter saja. Sebut saja, Prof. Nila F Moelok (Menkes sekarang), dr. Tompi, dr. Mesti (Harpanis), Prof. Tjandra (Representative di WHO), Prof. Rasjid (Lama berkarir di Jerman, dan meraih Venia Legendi, yaitu penghargaan tertinggi akademik di bidang bedah toraks kardiovaskuler), dr. Budi Wikeko (Pengembang in vitro fertilization di Indonesia), dr. Marniono (Marsekal Muda TNI~ setara Mayjen di AD), dan dr. Beonjamin (Pemilik Kalbe Farma).

Nah, bisa dilihat kita masuk FKUI bukan sekadar menjadi dokter biasa. Tapi dokter yang memiliki sisi lain untuk kemajuan bangsa ini. Apalagi FKUI itu lokasinya di Pusat, sering terpapar dengan isu-isu nasional, dan kebijakan pemerintah kebanyakan lahir dari FKUI.

7. Ryan: gimana cara belajar mas pas udah masuk di fk ui??
7. Cara belajar di FKUI berbeda-beda. Tapi disini ada sistem yang bekerja untuk menjamin setiap mahasiswa di angkatan tersebut aman akademiknya. Nanti kalau sudah di sini, pasti diberi tahu :D

8. Astrid: Apa tips nya saat belajar, mas untuk siap menghadapi sbmptn pas intensif?
8. Tipsnya: Sabar, Istiqamah, dan Tawakal.
Sabar dalam menjalani, istiqamah dalam melaksanakan, dan tawakal dalam perkara hasil.

9. Gerry: kak, gimana sih caranya bagi waktu belajar buat sbm sama ujian2 kayak usbn dan un?
9. Pilihannya 2, mau fokus UN atau fokus SBMPTN. Kalau memilih dua-duanya justru tidak akan maksimal. Jadi ada 2 kondisi yaa.

1. Buat teman-teman yang menganggap UN itu tidak terlalu signifikan pengaruhnya (apalagi tidak menentukan kelulusan) boleh banget langsung belajar SBMPTN. Tapi jangan sedih atau kecewa kalau nilai UN nya ya gitu-gitu aja. Gak istimewa. Karena kan sudah tahu konsekuensinya.

2. Ini yang saya pakai. Saya fokus UN. Belajar dengan serius dan tekun. Mengerjakan semua suplemen soal yang diberikan, baik dari buku, modul, ataupun tambahan di kelas. Jadi untuk spesial UN, tiap hari saya bawa kardus ke kelas. Isinya, buku-buku teori, lembaran soal, dan modul-modul soal lain. Ini beneran loh ^^ Sewaktu UN usai, saya fokus SBMPTN. Ya seperti saya jawab di pertanyaan sebelumnya. Jangan sampai kita terlena, karena waktu yang dimiliki sangat singkat. Pun setelah SBMPTN masih ada Mandiri, sehingga sela-sela waktu yang ada benar-benar saya manfaatkan untuk latihan mengerjakan soal.

10. Kurnia: Mas waktu mengerjakan sbmptn memprioritaskan mapel apa
10. Menurut saya semuanya prioritas, jadi rata-rata saya kerjakan. Mengenai benar atau salah itu perkara belakang, karena pasti bisa dicover dari mapel lainnya sehingga merata.

1. TKPA
>Kerjakan semua soal TPA nya. Pastikan benar semua. Saya yakin teman-teman pasti bisa. Rata-rata salah itu berkisar 1-3 nomor saja :)
>Bahasa Indonesia, pahami soal dengan baik. Jadi di 2016 itu muncul tipe soal bahasa Indonesia yang berbeda. Biasanya kan disuruh analisis efektif tidaknya, benar tidaknya kalimat, kalimat inti atau inti kalimat. Nah, pelajari juga yang tipe teks. Dimana diminta mencari kesimpulan, dll. Sebenarnya ini lebih mudah, tapi jangan sampai karena lebih mudah justru salah.
>Bahasa Inggris, udah lah. anak sekarang jago-jago kan bahasa inggrisnya.
>Mat Das -->usahakan benar diatas 10. Ayolah, pasti bisa :D
2. TKD
> Mat Sains kan biasanya susah tuh, kerjakan yang mudah dulu. Biasanya soal yang susah emang sengaja dirandom taruh diawal-awal biar bikin mental down.
> Fisika, kuasai konsep yaa *peace* bingung ngejelasin yang ini
> Biologi, banyak tambahan dan review materi awal-awal. biar hafalannya gak protol
> Kimia, biasanya ini yang agak males pas Hidrokarbon gitu-gitu. yang udah membahas rantai-rantai dan penamaannya. Kuasai ya.

The last questionnn

11. Dheandra: Mas saya mau tanya di waktu yang mepet banget buat sbm ini dan kalo diliat dr hasil to itu masih jauh dr pasgrade buat kedokteran gimana caranya ya mas biar yakin kalo sebenernya kita itu bisa jauh lebih dr ini? Soalnya udah ga yakin dan minder
11. Ini ada cara, boleh dicoba dan boleh tidak.

Setiap sebelum try out, saya selalu menelepon ibu saya. Minimal paginya atau pas istirahat siang (menyesuaikan jam istirahat kantor ibu saya). Disitu ngomong kalau teman-teman bakal try out, mohon doanya. Nah, ibu biasanya akan menjawab dengan doa sembari memberi semangat supaya terus berusaha. Intinya itu sih :D

105: 60 soal = 1,75 menit.
Nah, ketika SBM kalau tidak salah tidak boleh bawa jam ya?

Jadi, dulu saya asumsikan 1 soal bisa 1 menit, ngitung detiknya dalam hati aja. Kalau sudah 1 menit dan soal itu belum selesai, terutama yang itung-itungan, baru pindah ke soal lain. Karena sebenarnya kalian masih punya 0,75 menit atau 45 detik untuk menyelesaikan perhitungan kalian, tapiii. tapi nih yaa, diletakkan di belakang. Jadi ini seperti waktu bonus atau penyelamat gitu.

Boleh dipakai juga boleh enggak. Tapi dengan menurunkan batasan waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tiap soal membuat waktu aman kita jauh lebih banyak.
Waktu ini gak saklek 1 menit / soal. sesuaikan dengan mapelnya. Terutama kimia atau fisika yang sekadar teori, boleh banget 10 detik kan udah beres tuh. :D Pokoknya kalau bisa cepet, usahain cepet yaaaaaaaa :D seriously, soalnya masih ada yang ngomong kalau mereka itu kekurangan waktu pas ngerjakan soal SBMPTN. ^^

Berikutnya, jangan lupa untuk ikut try out selain yang diadakan inten. Ingat, kalian mau SBMPTN bukan cuman sesama teman-teman di Inten, tapi juga se Indonesia. Bahkan untuk 3 tahun lulusan loh. Coba ukur kompetensi kalian dengan teman-teman dari bimbel lain, biar tahu sejauh mana kalian harus belajar lagi :D

Oke, deh. Terima kasih telah bersedia ngobrol singkat malam ini :D Makasih banyak sudah diizinkan bertukar pikiran bersama teman-teman semua. Semangat SBMPTNnya. Kita semua pasti memiliki Tuhan, kan. Jangan segan untuk meminta kepada Tuhan kita. Mintalah untuk diberikan kemampuan dan kelancaran, jangan meminta diberi kemudahan. Apabila soalnya mudah, pasti semua orang bisa mengerjakannya. Jadi, mintalah kemampuan dalam mengerjakan. Ingat, kalau kita merasa soal itu susah, berarti yang lain juga merasa demikian. Jaga perkataan, jaga sikap, dan jaga hati. Karena masa-masa ini boleh dibilang masa kritis, salah sedikit bisa terjatuh dan harus mengulang tahun depan.

-------------------------------------------------

Demikianlah sedikit usaha saya untuk berbagi pengalaman. Semoga di SBMPTN 2017 ini, teman-teman memperoleh hasil yang maksimal dan memuaskan. Ingat! Tuhan lebih tahu mana yang lebih baik untuk teman-teman semua.

#SeeYouOnTop
#Brill

Tidak ada komentar:

Berilah komentar yang bijaksana tanpa menyinggung perasaan orang lain.

Diberdayakan oleh Blogger.